KANADA – Saat bermain FIFA 16, seorang bocah di Kanada, membebani tagihan ke kartu kredit ayahnya hingga total US$ 5.300 (sekitar Rp 74 juta).
Gamer berumur 17 tahun itu, mengakui kalau sudah melakukan microtransaction dalam game, dan ia terkejut dengan jumlah yang dihabiskan dalam game.
“Kartu kredit tersebut seharusnya digunakan untuk keadaan darurat,” ketus Lance Perkins, ayah dari remaja tersebut, seperti dilansir USAToday, Kamis (14/1/2016).
Selain kesal kepada sang anak, Lance juga marah-marah kepada pihak perusahaan kartu kredit dan Microsoft. Lance langsung menghubungi pihak Microsoft dengan harapan dapat membatalkan transaksi yang anaknya lakukan.
Tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Microsoft, Lance pun langsung menghubungi perusahaan kartu kredit yang digunakan.
Dari sini pihak perusahaan kartu kredit menyarankan kalau ingin uangnya kembali, Lance dapat menuju jalur hukum dengan menuntut sang anak dengan pasal penipuan.[]