JAKARTA, WB – Sudah lebih dari dua pekan, tim pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 di Selat Karimata, Kalimantan Tengah masih terus dfilakukan.
Sebab, dari 155 penumpang pesawat serta tujuh kru AirAsia QZ 8501 dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura, baru 48 orang yang berhasil di evakuasi dan 34 diantaranya sudah berhasil diidentivikasi.
Meski begitu, keluarga korban berharap agar proses pencarian jenazah ini tidak dihentikan. Jika tidak, keluarga akan menggugat AirAsia.
“Jika operasi pencarian dihentikan, kami akan menggugat AirAsia dengan menyewa kuasa hukum,” ujar Ranu Wijaya ayah Mulya Hadi kepada wartawan.
Namun Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyebut bahwa operasi pencarian jenazah korban AirAsia ini bisa dihentikan sewaktu-waktu setelah yakin hal tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran kepada pihak keluarga korban.
Setelah diperpanjang beberapa kali hingga memasuki hari ke-17, Soelistyo menyebut bahwa Basarnas akan menghentikan operasi.
“Hari ini saya ke Surabaya, supaya keluarga bisa memahami. Sehingga waktu saya umumkan (pemberhentian operasi pokok), mereka tidak shock,” tukasnya di Gedung DPR.
Meskipun nantinya operasi pokok dihentikan, Soelistyo memastikan bahwa pihaknya tetap melaksanakan operasi harian, dibantu oleh sukarelawan dari luar negeri.
“Kita lakukan operasi harian, dibantu sukarelawan dari luar negeri. Saya yakin mereka berharapnya sampai habis operasinya,” tegasnya.[]