WARTABUANA – Kanada pada Kamis (25/2) mengumumkan bahwa pihaknya akan mengirimkan seorang astronaut untuk mengorbit Bulan pada 2023 sebagai bagian dari misi Artemis II NASA.
“Sekarang sudah resmi!” cuit Menteri Inovasi, Ilmu Pengetahuan, dan Perindustrian Kanada Francois-Philippe Champagne di Twitter. “Kanada akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam misi berawak ke Bulan pertama setelah lebih dari 50 tahun.”
Perjanjian Gateway Treaty ditandatangani oleh Badan Antariksa Kanada (Canadian Space Agency/CSA) dan NASA pada Desember tahun lalu.
Di bawah perjanjian tersebut, seorang warga Kanada akan menjadi bagian dari misi Artemis II NASA, misi berawak ke Bulan pertama sejak 1972. Perjanjian ini memastikan penerbangan kedua bagi seorang astronaut Kanada ke Lunar Gateway, stasiun luar angkasa berukuran kecil di orbit Bulan.
Kanada akan melengkapi Lunar Gateway dengan Canadarm3, sebuah sistem robotik otonomos yang akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk melakukan tugas-tugas di sekeliling Bulan tanpa intervensi manusia.
Lunar Gateway akan berukuran jauh lebih kecil dibanding Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengorbit Bumi. Stasiun ini juga akan digunakan sebagai laboratorium ilmu pengetahuan, platform uji coba teknologi baru, serta basis pendaratan dan eksplorasi Bulan, dan nantinya berpotensi menjadi basis untuk misi Mars.
Seperti halnya Stasiun Luar Angkasa Internasional, Lunar Gateway akan dirakit dalam beberapa tahap menggunakan baik wahana peluncur komersial maupun milik NASA.
Dua elemen Lunar Gateway, yakni Elemen Daya dan Pendorong serta Pos Tempat Tinggal dan Logistik, akan diluncurkan secara bersamaan pada 2023 mendatang. Modul-modul lain akan ditambahkan setelahnya, menurut CSA. [Xinhua]