JAKARTA, WB – Sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan hingga kini masih dilanda kebakaran hutan dan lahan. Menanggapi permasalahan tersebut Presiden Joko Widodo langsung memerintahkan kepala BNPB Willem Rampangilei untuk meminimalisir asap yang saat ini dikategorikan dalam keadaan bahaya.
“Padamkan api. Hilangkan asap. Segera!” perintah Jokowi kepada Willem seperti keterangan yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Segera yang dimaksud dari perintah Jokowi tersebut adalah dijabarkan dalam operasi darurat asap untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang meluas di Sumatera dan Kalimantan. Kepala BNPB, Panglima TNI dan jajaran petinggi TNI melepaskan keberangkatan 1.250 personil TNI ke Riau untuk mengatasi karhutla dari Lanud Halim Perdanakusuma.
“Sebelumnya pada Jumat (11/9) telah dikirim 1.059 personil TNI ke Sumatera Selatan untuk memadamkan api di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Banyuasin. Direncanakan besok 400 personil Brimob dari Jakarta dikirimkan ke Sumsel dan Jambi untuk membantu penegakan hukum. 100 personil Brimob dari Polda Kalsel dikirim ke Kalteng, dan 100 personil Brimob dari Polda Sumut digerakkan ke Riau,” ujar Sutopo.
Dari 2.909 personil TNI/Polri tersebut diperbantukan dalam Satgasops BNPB untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Pada tahun 2013 dan 2014, BNPB pernah menerjunkan pasukan TNI dan Polri untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Tahun 2013 sebanyak 1.800 personil TNI dan Polri diterjunkan mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau, sedangkan tahun 2014 sebanyak 2.725 personil TNI/Polri.
“Personil TNI dan Polri akan membantu pemadaman karhutla yang telah dilakukan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, MPA dan masyarakat. Setelah padam, TNI dan Polri akan menjaga wilayah tersebut agar tidak dibakar lagi dengan melakukan patroli, penegakan hukum, dan sosialisasi,” sambung dia.
Selain itu, BNPB menambah empat helikopter water bombing untuk pemadaman udara sehingga total 17 helicopter, yang ditempatkan di Riau 3, Sumatera Selatan 4, Jambi 3, Kalimantan Barat 2, Kalimantan Tengah 3, Kalimantan Selatan 1 dan Kalimantan Timur 1.
“Kemudian hujan buatan juga diperluas dengan menambah 1 pesawat CN 295 di Kalimantan Tengah. Total ada 4 pesawat untuk operasi hujan buatan yaitu di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah,” tandas dia. []