JAKARTA, WB – Menyikapi bentroknya dua institusi keamanan negara, TNI dan Polri, anggota DPR-RI dari Fraksi PKS, Abubakar Alhabsyi angkat bicara. Menurut politisi yang bermarkas di Komisi III ini menilai kalau insiden bentrok TNI dan Polri di Riau menandakan rekonsiliasi diantara keduanya belum sepenuhnya selesai.
“Usai bentrok bulan kemarin, komandan satuan menyampaikan akan mengambil langkah konsolidatif agar peristiwa serupa tak terulang. Bila saat ini kembali terjadi letupan, ini menandakan bahwa situasi belum sepenuhnya cair,” ujar Alhabsyi kepada wartabuana.com, Kamis (20/11/2014)
Apalagi jika dilihat ketegangan di keduanya terjadi lantaran disebabkan oleh perkara sepele, yaitu aksi saling ejek di SPBU.
“Saya rasa, rekonsiliasi tidak bisa hanya sebatas pertemuan antar pimpinan. Para anggota TNI dan Polri dibawah harus dilibatkan bersama. Sepertinya perlu dibuat semacam acara gathering untuk mencairkan suasana. Mereka semua ini kan komponen keamanan dan pertahanan negara,” ujar Alhabsyi.
Sementara itu ditempat terpisah, analis Militer dan juga pemerhati Intelijen negara, Kertopati Susaningtyas, mendesak dan meminta semua pihak untuk mencari tahu akar masalah bentrokan TNI dengan Brimob di Batam, Kepulauan Riau.
Kata wanita yang kerap disapa Nuning ini, berharap kedua institusi bisa segera berfikir jernih.
“Masing masing institusi harus berpikir Jernih dan bermoral dalam arti menghargai pengorbanan pendiri dan pendahulu institusi TNI dan Polri,” ujar Nuning kepada wartabuana, melalui pesan singkatnya.
Nuning meminta semua pihak bersikap arif dengan tidak mengorbankan institusi hanya untuk melindungi oknum yang tidak bertanggungjawab serta bertindak kriminal.
“Jangan sampai ada upaya rekayasa serta pembohongan terhadap publik karena kedua institusi tersebut milik publik katakan apa adanya atas kejadian tersebut,” terang Nuning.
Seperti diketahui, muara konflik berdasarkan informasi yang diutarakan oleh Komandan Resimen Militer (Danrem) 033 Wira Pratama (WP), Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Eko Margiono menjelaskan bahwa pelaku penyerangan Barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepri di Tembesi adalah anggotanya dari Yonif 134 Tuah Sakti (TS).
Kata Margiono, peristiwa itu dikarenakan adanya saling pandang antara dua aparat saat mengisi bahan bakar minyak di salah satu tempat penjual bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi. Keributan terjadi antara anggota Yonif 134/TS dan anggota Brimobda Kepri, pada Rabu (19/11/2014) pagi sekitar pukul 10.15 WIB. Keributanpun berujung pada perusakan bangunan Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri. []