WARTABUANA – Total 20.000 dosis vaksin coronavirus Sputnik V Rusia, yang didanai Uni Emirat Arab (UEA), tiba di Jalur Gaza pada Minggu (21/2) melalui perlintasan perbatasan Rafah.
“Hari ini, kami telah menerima pengiriman vaksin COVID-19 yang didanai oleh UEA,” kata Ghazi Hamad, Undersecretary Kementerian Pembangunan Sosial yang dikelola pemerintahan Hamas, kepada wartawan di perbatasan antara Gaza dan Mesir.
Hamad menambahkan UEA akan mengirimkan lebih banyak dosis vaksin coronavirus ke Jalur Gaza dalam waktu dekat.
Kedatangan vaksin coronavirus di daerah kantong pesisir Palestina itu menjadi “peluang penting untuk menyelamatkan penduduk di Jalur Gaza dari penyebaran wabah COVID-19 mengingat kurangnya tenaga kesehatan serta peralatan,” kata Hamad.
Pejabat Hamas tersebut menyampaikan terima kasih kepada UEA, yang terus memberikan dukungannya kepada masyarakat di Jalur Gaza.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan yang dikelola pemerintahan Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan meluncurkan kampanye vaksinasi pada Senin (22/2) pagi untuk memvaksinasi tenaga kesehatan di garis depan perang melawan pandemi COVID-19. Kementerian itu menambahkan bahwa mereka juga akan memvaksinasi kelompok yang rentan tertular virus tersebut, terutama warga lanjut usia.
Pada Rabu (17/2) lalu, kementerian itu telah menerima 2.000 dosis vaksin coronavirus Sputnik V, yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat. Vaksin itu dikirim ke Jalur Gaza melalui titik perlintasan komersial yang dikendalikan Israel di Kerem Shalom.
Jalur Gaza telah melaporkan total 54.642 kasus coronavirus, sedangkan jumlah kasus di wilayah Palestina mencapai 196.439 sejak Maret tahun lalu.
Perpecahan internal Palestina antara gerakan Islam Hamas dan Partai Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas dimulai pada 2007 lalu ketika Hamas mengambil alih secara paksa Jalur Gaza dari Fatah. Sejak saat itu, wilayah Palestina telah terpecah menjadi Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang didominasi Fatah. [Xinhua]