JAKARTA, WB – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai bahwa kasus terbunuhnya anggota Brimob di kampus Universitas Indonesia (UI), telah menunjukkan adanya pihak tertentu yang merasa dendam dengan institusi polisi dan ingin merusak serta menghancurkan citra Polri.
“Jika kasus ini tidak segera diungkap secara cepat dikhawatirkan aksi membunuh polisi di jalanan akan kembali terjadi,” papar Neta, Rabu (2/7/2014).
Neta mencatat aksi pembunuhan terlihat sangat terencana dan sepertinya dilakukan oleh orang terlatih. Sebab aksi itu dilakukan dengan cepat dan hanya 2 km dari markas Brimob Kelapa Dua.
“Kasus terbunuhnya anggota Brimob ini menjadi sebuah peristiwa duka yang dalam bagi Polri, apalagi pembunuhan itu terjadi saat Polri akan merayakan Hari Bhayangkara 2014,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan Neta, kasus pembunuhan Brimob tersebut menjadi tugas berat Kapolda Metro, dimana harus segera mengungkap pelaku pembunuhan.
“Jadi agar diketahui motif dari 10 tersangka yang mengeroyok dan membantai korban secara sadis. Bagaimana pun kasus ini akan menjadi teror, tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga bagi polisi yang kerap bertugas di jalanan,” pungkasnya. []