JAKARTA, WB – Penyebab kejahatan terhadap makin marak salah satunya didasari karena anak yang menjadi korban kekerasan baik fisik, psikis maupun seksual tidak mampu melawan membela diri, mempertahankan diri atau upaya-upaya lainnya agar bisa lolos dari kejahatan seksual atau kekerasan fisik tersebut.
“Inilah salah satu hal yang membuat kita miris,” demikian disampaikan Yayasan Kita dan Buah Hati dalam fan fage Facebooknya, Jakarta, Selasa (1/3).
Tahun 2015, Lembaga Perlindungan Anak (LPA Provinsi Banten) mencatat 156 anak terlibat kasus kejahatan seksual baik sebagai pelaku maupun korban. Ironisnya, pelakunya adalah dari kalangan keluarga, tetangga, teman, guru, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
“Lokasi kejadiannya di semua ruang privat dan publik seperti rumah, sekolah lembaga keagamaan dan lain-lain. Dan ini sungguh memprihatinkan,” tandasnya. []