JAKARTA, WB – Catatan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI) mengungkapkan, pengaduan konsumen di dominasi belanja online atau e-commerce. Dari 642 aduan, 101 aduan terkait belanja online dan Lazada paling banyak diadukan.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengungkapkan, situs belanja online atau e-commerce mendominasi pengaduan konsumen disamping biro perjalanan umrah sepanjang tahun 2017. Tahun lalu YLKI telah menerima pengaduan konsumen sebanyak 642 aduan. Dari jumlah ini pengaduan yang berasal dari toko onlinemendominasi dengan 101 aduan.
Menurut dia tingginya pengaduan terkait masalah belanja online karena belum adanya regulasi yang menjadi payung hukum terhadap proses belanja online.
“Karena masih lemahnya regulasi. Pemerintah belum juga sah kan RPP itu (Rancangan Peraturan Pemerintah soal Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik), padahal itu payung untuk online,” kata Tulus.
YLKI kemudian merilis data peringkat perusahaan belanja online yang paling banyak mendapat pengaduan konsumen; Lazada 18 aduan, Akulaku 14 aduan, Tokopedia 11 aduan, Bukalapak 9 aduan, Shopee 7 aduan, Blibli 5 aduan, JD.ID 4 aduan dan Elevenia 3 aduan.
Adapun permasalahan yang sering diadukan kepada YLKI adalah pesanan barang yang belum sampai, cacat produk, sulitnya proses pengembalian barang, hingga proses refund atau pengembalian uang.
Dalam menindaklanjuti aduan konsumen, Tulus mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan perusahaan yanh diadukan oleh konsumen. Namun demikian, komunikasi tersebut hanya berjalan satu arah dan tidak ada tindakan yang lebih jauh dari pihak perusahaan, termasuk upaya YLKI yang langsung menghubungi pimpinan atau direksi perusahan. []