WARTABUANA – Tahun ini pemerintah akan membangun 270 puskesmas di 98 kabupaten di Indonesia, terutama di daerah perbatasan dan daerah tertinggal. Pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran Rp26.7 triliun untuk jaminan kesehatan sekira 217 juta jiwa selama 2019.
Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk “Membangun Sumber Daya Manusia Menyongsong Era Industri 4.0: Bidang Ketenagakerjaan, Pendidikan, dan Kesehatan” di Ruang Serba Guna Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Selain Menkes, turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi dan Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN RB Setiawan Wangsaatmaja.
“Selain mengubah paradigma sehat, program Indonesia Sehat juga memberi penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional,” kata Nila F Moeloek.
Menkes juga memaparkan, pada 2017 pemerintah telah membangun 110 puskesmas di perbatasan di 48 kabupaten/kota. Kemudian upaya itu berkelanjutan, kata dia, hingga pada 2018 dibangun 249 puskesmas di daerah tertinggal perbatasan yang tersebar di 49 kabupaten.
Di hadapan puluhan awak media, Menkes membeberkan banyaknya rumah sakit pratama yang sudah dibangun sepanjang 2015 hingga2019. Tercatat pada 2015 ada 22 Rumah Sakit dibangun di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Kemudian pada 2016 ad 34 Rumah Sakit, pada 2017 dibanung 51 Rumah Sakit, pada 2018 sebanyak 61 Rumah Sakit, dan pada 2019 ditargetkan pembangunan 64 Rumah Sakit.
Kementerian Kesehatan juga menjalankan Program Nusantara Sehat, dengan penempatan sebanyak 7.377 tenaga kesehatan. Tenaga kerja kesehatan sendiri mengalami peningkatan sejak 2015 dari sebanyak 694 menjadi 3.228 orang di tahun 2018.
Pemberian jaminan kesehatan nasional, menurut Menkes juga terus dilakukan. Jika pada 2014 ada 133,4 juta jiwa dengan PBI 6,4 juta jiwa, sambungnya, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp199 triliun. Kemudian pada 2019, tercatat jaminan kesehatan meliputi 217 juta jiwa, dengan target anggaran 26, 7 triliun.
Menutut Menkes, pihak BPJS mengatakan, kian hari memang kian banyak penduduk Indonesia yang bisa akses layanan kesehatan melalui JKN. “Sebanyak 640 ribu yang berkunjung ke 23 ribu FKTT, 2500 FKRTL. Jadi per hari bisa mencapai 480 ribu,” katanya.
Program jaminan kesehatan nasional, selain meningkatkan akses meningkat, juga memberikan perlindungan finansial. “Banyak sekali penduduk tertolong, hingga sekitar 15 juta penduduk, yang tidak jadi jatuh miskin karena saat sakit tercover JKN,” katanya. []