JAKARTA, WB – Sebagai seorang menteri, wajar jika para menteri akan mendapat panggilan Pak atau Ibu Menteri. Namun berbeda dengan 3 dari total 34 Menteri yang tak mau dipanggil Menteri.
Mereka adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.
Tjahjo Kumolo meminta agar tak ingin diperlakukan terlalu resmi. Bahkan ia ingin anak buahnya memanggilnya dengan sebutan Pak atau Mas Tjahjo.
“Saya tidak ingin terlalu resmi, tidak ingin pakai voorijder, kecuali ada acara penting waktu mepet dan harus cepat. Mobil dinas saya titipkan di sini (Kantor Kemendagri),” kata Tjahjo.
Susi Pudjiastuti juga mengatakan hal yang serupa. Bos maskapai penerbangan Susi Air ini mengaku punya permintaan khusus kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) KKP untuk tidak memanggilnya dengan embel-embel menteri. “Tolong jangan panggil saya ibu menteri,” katanya.
Demikian pula dengan Rachmat Gobel. Pria yang juga pengusaha ini lebih senang dipanggil namanya ketimbang dipanggil sebagai menteri. Apalagi unsur nama Rachmat punya arti yang positif sesuai Islam.
“Kalau mau salat kan semua orang bilang, berikanlah rahmatmu ya Allah. Itu kan baik. Jadi ini arahan kepada pejabat eselon panggil saya Pak Rachmat bukan pak menteri,” imbuhnya.[]