JAKARTA, WB – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Finlandia Sauli Vainamo Niinisto membahas tiga bagian pada bagian ekonomi pertama upaya peningkatan perdagangan dan investasi. Kedua presiden sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral sampai seniali 1 miliar dollar AS pada tahun 2016, atau naik dibanding nilai perdagangan sampai tahun 2014 hampir 800 juta dollar AS.
“Jadi pada target itu kita harapkan akan tercapai,” terang Retno seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Kedua, masih dibidang ekonomi adalah investasi. Menlu menjelaskan, Indonesia berupaya meningkatkan kerjasama investasi terutama di bidang energi terbarukan dan energi efesiensi.
Ketiga, lanjut Menlu adalah berkaitan dengan IT (Information Technology) atau dengan digital ekonomi. “Sebagaimana teman-teman ketahui kita memiliki visi pada tahun 2020 akan menjadikan Indonesia pasar digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Jadi di bagian ekonomi tadi, dibagian perdagangan, investasi dan inovasi,” kata Retno.
Kerjasama dalam konteks Uni Eropa, Retno menyebutkan Jokowi mengupayakan agar warga negara Indonesia bisa mendapakan fasilitas bebas visa masuk ke negara Finlandia.
“Hubungan kita baik. Indonesia adalah negara pertama yang memiliki comprehensi internship dengan Uni Eropa, dan kita ingin terus meningkatkan terus hubungan kita dengan Uni Eropa. Oleh karena itu, Presiden menyampaikan kembali agar warga negara Indonesia dapat dibebaskan visa untuk masuk, “ jelas Menlu.
Pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Filandia itu, menurut Menlu juga membahas mengenai isu terkait konflik Syiria. Kedua Presiden, lanjut Menlu, membahas situasi dunia saat ini dan pentingnya solusi politik dalam menyelesaikan sengketa yang terjadi di dunia.
Menlu juga mengatakan, bahwa pembahasan di bidang energi dan sumber daya manusia masih berlangsung antara Menteri ESDM kedua negara. Hal tersebut masih berkaitan dengan efisiensi dan energi terbarukan.
“Saya sudah melakukan pertemuan dengan menteri luar negerinya dan dibahas secara detil. Yang tadi ditanda tangani adalah kerjasama di bidang sumberdaya manusia dan sekarang Menteri ESDM sedang membahasnya,” terang Menlu.
Retno juga mengatakan ada hal lain pembahasan mengenai pengelolaan lahan gambut. Menlu menyebutkan, seperti wilayah Finlandia merupakan lahan gambut, namun negara ini sudah men-convert lahan gambut menjadi energi.
“Jadi kontribusi energi dari gambut di Finlandia mencapai 5-7 persen. Hal ini yang antara lain yang akan dipelajari oleh Menteri ESDM,” pungkas Retno. []