WARTABUANA – Perusahaan telekomunikasi China, Huawei, berkepentingan membantu Uni Eropa (UE) menjadi pemimpin dunia dalam jaringan 5G, dan para operator Eropa harus memiliki kebebasan untuk memilih pemasok, demikian disampaikan Wakil Presiden Huawei untuk Eropa Abraham Liu pada Kamis (3/12).
Liu menyampaikan pernyataan itu dalam acara Web Summit tahunan yang digelar di Lisbon, salah satu acara global terbesar terkait transformasi digital, yang disiarkan secara daring (online) dengan perkiraan 100.000 penonton di seluruh dunia.
“Di Eropa, yang merupakan pasar digital tunggal, para operator berhak mendapatkan kebebasan memilih,” ujar Liu kepada Kantor Berita Portugal Lusa dalam acara tersebut, menambahkan bahwa perusahaannya dapat menawarkan “beberapa pilihan dalam hal pasokan ke berbagai negara” di Eropa.
Sang eksekutif menyatakan keyakinannya bahwa UE akan menolak tekanan dari Amerika Serikat (AS), yang bertujuan untuk membekukan Huawei dari jaringan 5G global.
“Para pemimpin AS berusaha memindahkan pengaruh mereka ke Eropa. Itu merupakan upaya untuk mempolitisasi masalah ini, tetapi warga Eropa memiliki cara mereka sendiri dalam menangani keamanan siber,” kata Liu kepada Lusa.
Eksekutif Huawei tersebut berharap kepresidenan Portugal di UE mulai Januari 2021 akan memainkan peran dalam memulihkan kerja sama global, yang menghadapi tantangan “dari kekuatan lain.”
“Kami memiliki pemahaman tentang perkembangan masa depan, tentang bagaimana teknologi digital dapat membantu. Saya dan kolega saya selalu siap untuk berkontribusi dalam diskusi ini,” tuturnya.
“Kami melihat bahwa ada sejumlah tantangan umum seperti perubahan iklim, pandemi, dan hanya dengan kolaborasi global, yakni Eropa, China dan Amerika bersama-sama, kita dapat menghadapi tantangan-tantangan itu dengan lebih baik,” imbuhnya.[xinhua]