WARTABUANA – Kandidat presiden Joe Biden berhak melenggang ke Gedung Putih untuk menduduki kursi nomor satu “Negeri Paman Sam” setelah meraup 290 suara elektoral sementara yang diraih di pilpres AS. Biden unggul telak dari Trump yang belum beranjak dari 214 suara elektoral. Begitu pun dari sisi suara populer (popular votes), Biden memimpin 50,6 persen berbanding 47,4 persen hingga Minggu (8/11/2020) dini hari WIB.
Terpilihnya eks Senator Delaware sebagai presiden baru Amerika Serikat itu juga diiringi sejumlah rekor, yang dipecahkannya dalam perjalanan memenangi pemilu AS. Setidaknya ada 4 rekor yang dipecahkan politisi kawakan yang akan berulang tahun ke-78 tersebut.
Biden menang di negara bagian kunci Pennsylvania, mengantarkannya ke perolehan suara elektoral sebanyak 273 – melebihi batas minimal 270 yang diperlukan untuk menuju Gedung Putih.
Biden dari Partai Demokrat juga dipastikan menang di Nevada, negara dengan enam suara elektoral dan sejauh ini total ia meraih 279 elektoral. Nevada selalu memilih untuk Demokrat sejak 1992, namun mendukung George W Bush dari Partai Republik pada 2000 dan 2004. Biden akan memberikan pidato kemenangan pada Sabtu sore waktu setempat (sekitar pukul 08:00 WIB Minggu).
Trump sendiri tengah bermain golf saat kemenangan Biden diproyeksikan dan menekankan pemilu belum usai. “Fakta sederhana adalah pemilu masih jauh dari berakhir. Joe Biden belum ditetapkan sebagai pemenang di negara bagian manapun, apalagi di negara bagian yang sangat ketat..” kata Trump dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh tim kampanyenya.
Trump kembali ke Gedung Putih dan sebelum masuk gedung sempat melihat ke arah wartawan tanpa mengatakan apa-apa.
Tim kampanye Trump menyatakan calon mereka belum mempunyai rencana untuk mengaku kalah sementara tim legal mengatakan akan mulai bekerja pada Senin (09/11).
Biden sendiri mengatakan kini saatnya bagi Amerika untuk “bersatu” dan membuang kemarahan. “Kampanye telah berakhir, saatnya melupakan kemarahan dan retorika kasar dan bersatu sebagai bangsa,” katanya.
Dalam cuitannya, Biden mengatakan, “Amerika, saya merasa terhormat, telah memilih saya memimpin negara besar kita. Kerja di depan kita akan sulit, namun saya berjanji, saya akan menjadi presiden untuk semua warga Amerika – terlepas dari apakah Anda memilih saya atau tidak. Saya akan tetap menjaga kepercayaan yang Anda berikan kepada saya.”,” tulis Biden pada Sabtu (07/11).[]