JAKARTA, WB – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menilai bahwa program pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mencanangkan Gerakan Basmi Tikus, merupakan program yang ngasal.
Terlebih progrm yang dimaksud itu, akan membayar masyarakat dengan Rp20 ribu bila berhasil menangkap satu ekor tikus.
“Ini program yang sangat aneh dan janggal. Sebaiknya program ini dihentikan,” kata Fadli Zon, Kamis (20/10/ 2016).
Dirinya menilai, program tersebut akal-akalan dari Pemprov DKI apalagi menjelang pelaksanaan Pilkada.
“Akal-akalan. Ini bisa direpresentasikan berbeda-beda,” ujar politisi Gerindra ini.
Masih kata Fadli, untuk mencegah anggapan yang macam-macam, maka lebih baik program tangkap tikus dapat Rp20 ribu itu dihentikan.
Dirinya mempertanyakan kinerja petugas dari Pemprov DKI Jakarta yang bertugas membersihkan lingkungan.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan terobosan dengan menjalankan Gerakan Basmi Tikus. Pemerintah akan membayar Rp20 ribu untuk siapa pun yang berhasil menangkap satu ekor tikus.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, ide Gerakan Basmi Tikus dicetuskan oleh Wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.
Gerakan itu diinisiasi karena merebaknya penyakit yang ditimbulkan dari tikus. Binatang pengerat ini ditakuti akan menularkan virus Leptospirosis melalui air kencing tikus, kemudian masuk ke dalam genangan air.[]