JAKARTA, WB – Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari meminta maaf telah menyebut Ketua DPRD Maluku Edwin Huwae ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal yang ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) adalah anggota DPR RI Komisi IV, yakni H. Adriansyah dari Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan II.
“(Sebelumnya) diperkirakan beliau. Tapi saya klarifikasi, ya, kayaknya bukan dia. Hanya sama mukanya saja,” ujar Eva saat dihubungi, Jumat (10/4/2015).
Edwin yang disebut Eva masih berada di tengah Kongres PDI Perjuangan di Bali. Eva seraya meminta maaf atas kekeliruan sebelumnya. Eva enggan menyebutkan identitas kader yang ditangkap tersebut.
Edwin juga membantah dirinya ditangkap dalam OTT oleh KPK. Edwin menyayangkan sikap Eva, yang telah mengungkapkan informasi tidak benar itu kepada sejumlah media.
“Saya masih mencari Ibu Eva agar segera dilakukan klarifikasi. Ini pencemaran nama baik. Tidak benar bahwa saya ditangkap KPK,” kata Edwin.
Kehadiran Edwin di Bali guna mengikuti Kongres PDI-P. Selain sebagai Ketua DPRD Maluku, Edwin juga merangkap Ketua DPD PDI-P Provinsi Maluku.
Politisi Senior PDIP Hendrawan Supratikno memastikan, H. Adriansyah yang ditangkap KPK. Terduga kasus suap itu merupakan kader yang baru menjadi anggota DPR periode 2014-2019. “Betul. Adriansyah. Beliau baru masuk enam bulan (anggota DPR),” kata Hendrawan, Jumat (10/4/2015).
Sebelumnya, Plt Pimpinan KPK Johan Budi mengakui adanya operasi tangkap tangan yang digelar satgas KPK di sebuah hotel Mewah di Bali. Dikatakan Johan, nanti akan dijelaskan secara resmi oleh pihaknya. “Nanti akan dijelaskan setelah semuanya,” kata Johan, Jumat (10/4/2015). []