JAKARTA, WB – Koordinator Tim Pembela Ulama dan Aktivis (PUA) Eggi Sudjana mengungkapkan, jika Habib Rizieq Syihab tidak segera kembali ke Indonesia, sudah ada tiga negara yang bersedia memberikan suaka.
“Sudah ada tiga negara yang setuju untuk memberikan suaka kepada Habib,” ujar Eggi di Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Namun begitu, Eggi belum mau menyebutkan nama negara-negara tersebut. Yang pasti untuk saat ini, ia menyatakan, Ketua Dewan Pembina GNPF MUI itu belum mau pulang ke Indonesia.
“Habib masih berada di Arab Saudi. Beliau belum mau pulang karena keamanan dirinya belum terjamin dan juga untuk menghindari konflik horisontal maupun vertikal,” ungkap Eggi.
Terkait kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, Eggi menyatakan Imam Besar FPI itu tidak akan pulang karena menilai kasus yang dituduhkan kepadanya penuh rekayasa.
“Tidak pulang. Ya karena tidak pantas jadi tersangka, jangankan tersangka jadi saksi saja tidak bisa, kenapa, karena dia tidak melihat, mengalami, tidak mengakui peristiwa ini, itu rekayasa,” tegas Eggi.
Sementara itu, terkait ancaman kepolisian yang akan mencabut paspor milik Habib Rizieq, Eggi menganggap pemerintah sudah menjadi diktator.
“Nggak perlu ada DPO, nggak perlu juga cabut visa, dan paspor Habib (Rizieq Syihab), itu namanya pemerintah kita diktator dong, kan sudah jelas negara kita ini negara demokrasi dan negara hukum, nanti juga Habib akan kembali,” kata Eggi.
Eggi menjelaskan, kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia akan terlaksana apabila ada jaminan dari pemerintah dalam hal ini kepolisian untuk tidak menahan Habib Rizieq Syihab. “Asalkan ada jaminan bahwa Habib tidak langsung ditahan, harus lewat proses hukum yang prosedural,” ujar Eggi.
Dalam kesempatan itu, Eggi berharap Kapolri Tito dan Presiden Jokowi untuk tidak meneruskan rekayasa hukum dan kriminalisasi terhadap Habib Rizieq.
“Saya berharap pak Rito yang saya kenal baik, sahabat saya. Dan pak Jokowi yang kenal saya juga, jangan sampai menerapkan strategi jahat seperti ini, Sama saja, mereka merekayasa hukum dengan mengkriminalisasi Habib Rizieq Syihab. Tolonglah untuk memikirkan bangsa Indonesia ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Ketua Dewan Pembina GNPF MUI itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya, Selasa (30/5/2017) terkait kasus dugaan percakapan berkonten pornografi. Habib Rizieq sendiri telah berada di Arab Saudi sejak akhir April 2017 lalu. Bahkan, saat ini, ia telah masuk daftar DPO.
Kepergiannya ke Arab Saudi dikabarkan memenuhi undangan untuk menunaikan ibadah umroh dari Kerajaan Arab Saudi. Hingga kini, ia belum kembali ke Indonesia karena menurutnya, kondisi di Indonesia tidak aman bagi diri dan keluarganya.
Sebelumnya beberapa aksi teror diterima baik oleh Habib Rizieq, keluarganya, dan FPI. Mulai dari pelemparan molotov terhadap tiga lokasi kepengurusan FPI di Jakarta, teror pembakaran mobil di Cawang, Jakarta Timur hingga penembakan yang terjadi di kediamannya di Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat yang hingga kini tidak mampu diungkap oleh kepolisian. []