JAKARTA, WB – Banyaknya persoalan yang menimpa Perusahan Listrik Negara (PLN) memang terus menjadi sorotan. Yang terakhir terkait layanan listrik pintar atau biasa dikenal dengan listrik pra bayar.
Alih-alih menjanjikan kemudahan, kebebasan, dan kenyamanan bagi pelanggannya, namun banyak tudingan terlontar kalau pelanggan seperti dibuat bingung dengan layanan pulsa listrik atau token listrik. Pasalnya, jumlah listrik yang didapat pelanggan tidak sama dengan uang yang dikeluarkan membeli voucher.
“Direktur PLN harus focus melakukan pembenahan internal dan perbaikan manajemen supaya perusahaan ini tidak selalu di hadapkan masalah dan juga kerugian,” ujar salah satu mantan Aktivis 98, Taufan Hunneman lewat pesan singkatnya, Selasa (8/9/2015)
Taufan mencatat hampir 10 bulan berjalan dibawah kepemimpinan Sofyan Basyir, salahsatu perusahaan BUMN tersebut seperti belum terlihat hasilnya. Atas dasar itupun ia meminta supaya ada kinerja yang fokus di PLN, yang merupakan sebuah perusahan negara yang sehat. Selain PLN Taufan juga mengkritik salah satu perusahaan BUMN lainnya yakni Pertamina, yang dinilainya masih belum memberikan terobosan besar kepada rakyat.
“Tidak hanya PLN, kinerja dirut pertamina yang juga sampai saat ini belum ada terobosan berarti. Perusahaan ini perlu di monitoring kepemimpinannya jika selama 1 tahun tidak ada hasilnya, sebaiknya dilakukan evaluasi,” saran Taufan.[]