JAKARTA, WB – Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, Tantowi Yahya menyebut anggaran TNI untuk tahun 2015 cukup fantastis yakni sebesar Rp 106 triliun.
Namun sayangnya dari jumlah tersebut, Tantowi menilai anggaran tersebut belum ideal untuk keinginan melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) tanah air.
“Sayangnya kebutuhan ideal masih jauh. Rp 106 triliun perlu dijabarkan lagi, itu dibagi ke dalam 5 pot, Kemhan, Mabes TNI dan sisanya 3 matra darat, laut dan udara. Angka Rp 100 triliun itu tidak utuh,” ujar Tantowi Yahya dalam diskusi Polemik bertajuk “Hercules & Ironi Alutsista TNI” di Warung Daun Cikini, Sabtu (4/7/2015).
Tantowi mencatat, dari total anggaran tersebut, alokasi pembelian alutsista hanya di kisaran 30-40 persen. Permasalahan yang ada dari 40 tahun tidak full utuh pembelian alutsista karena ada pemeliharaan.
“Sedikit demi sedikit kita bantu politik anggaran. Dorongan kuat kita agar TNI memperbaharui modernisasi alutsista dengan beli pesawat baru yang kedua landasan militer harus steril dari lingkungan masyarakat.
Mengutip data Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Tantowi menilai hampir 28 persen alutsista milik Indonesia usianya berkisar lebih dari 40 tahun.
“Hanya TNI AU yang kondisi alutsistanya masih laik digunakan,” ujar Tantowi. Database CSIS per bulan Desember 2014 yang dirilis kemarin Jumat (3/7), TNI mengoperasikan 160 jenis alutsista dengan komposisi, 64 persenjataan matra darat, 56 sistem senjata matra laut, dan 40 tipe pesawat matra udara. Setidaknya ada 2 temuan terkait kondisi sistem persenjataan yang dimiliki Indonesia,” ujarnya.[]