WARTABUANA – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto, merasa dituding sebagai pihak yang berkampanye dengan menggunakan isu-isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Prabowo pun menampik dan menganggap pihaknya justru lebih Pancasilais.
“Kita tidak mau SARA. Kita telah di-framing bahwa kita ini yang SARA. Padahal kita mengerti, bahwa kita juga bahkan lebih Pancasilais,” ujar Prabowo, belum lama ini.
Ia mengatakan, sejak masih muda dirinya telah disumpah untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945b (UUD 1945).
Prabowo menyebut bahwa dirinya juga seorang Muslim. Meski begitu, dia bercerita, ketika menjadi pemimpin komando militer, dirinya memiliki anak buah dari agama-agama lain. Mereka mati dan gugur di bawah komandonya.
“Anakbuah saya ada yang Katholik, mati gugur di bawah komando saya. Protestan juga, gugur di bawah komando saya,” tuturnya.
Artinya, dia menyadari keberadaan kaum minoritas yang ikut berjuang demi negara dan bangsa Indonesia.
Prabowo mengklaim dirinya adalah orang yang sangat paham akan alasan mengapa Indonesia harus berdiri, bersatu, hidup rukun dan damai.
Dirinya juga menyebut, saat ini, ada ketidakadilan yang membuat berbagai ketimpangan. Hal ini dinilai tidak sesuai dengan Pancasila dan cita-cita para pendahulu bangsa.