CINA, WB – Gegara diputus cinta lewat SMS, perempuan asal Guangdong, Cina, ini, begitu terpukul. Perempuan yang tak disebut namanya ini dicampakkan sang pacar melalui pesan singkat dari layanan WeChat.
Pasangan ini putus saat berada di Hong Kong. Setelah mengirim pesan singkat untuk mengakhiri hubungan mereka, sang lelaki pulang. Meninggalkan sang perempuan sendirian di Hong Kong.
Merasa sudah berkorban banyak dalam hubungan yang dijalin lebih dari setahun itu, sang perempuan menjadi depresi hingga tak mampu mengendalikan diri. Jadilah dia menangis, meraung-raung di Jalanan Tsim Sha Tsui yang ramai. Sehingga menarik perhatian pengguna jalan.
Perempuan itu terus menangis. Dia juga tidur terlentang di Jalan Granville. Dia bahkan berguling-guling. Mengangkat kedua kaki ke udara sambil terus meraung sambil meratap. “Tuhan, tolong aku.” “Aku ingin bersamamu selamanya.” “Aku tidak ingin hidup lagi.”
Merasa prihatin, orang-orang yang berada di tempat itu berusaha menolong. Namun wanita itu terus meracau.
“Dua puluh satu tahun! Dalam mimpiku, aku melihat kamu, apakah kamu mengerti?” kata perempuan itu. “Hatiku di sini! Jiwaku di rumah! Kekasihu di rumah.”
Teriakan-teriakan itu semakin menarik pengguna jalan. Semakin banyak pula yang mendekat. Berkerumun. Beberapa berusaha memberi bantuan. Ada pula yang tega menjadikan perempuan itu sebagai objek foto. Dan perempuan itu semakin marah.
“Aku sudah katakan, jangan ganggu aku! Kamu tadi mengatakan ingin membantuku. Memberi ini dan itu. Mengapa kamu menggangguku? Mengapa?” teriaknya.
Karena kondisinya semakin tak terkendali, warga pun memanggil polisi. Karena meronta-ronta, perempuan itu akhirnya diikat di atas kasur beroda dan dibawa ke rumah sakit.[]