WARTABUANA – China mendesak sektor bisnis untuk mengurangi konsumsi produk plastik sekali pakai, mendorong daur ulang plastik serta penggunaan bahan pengganti yang dapat didaur ulang dan dapat terurai, demikian menurut dokumen dari Kementerian Perdagangan China.
Kementerian telah menyediakan sistem pelaporan nasional untuk mencatat penggunaan dan daur ulang produk plastik sekali pakai, ungkap dokumen tersebut.
Lebih lanjut dokumen itu memaparkan bahwa pengecer, platform e-commerce, dan gerai makanan yang menyediakan layanan pesan dibawa pulang (takeaway) diharuskan melaporkan penggunaan dan daur ulang produk semacam itu.
Pada awal 2020, China merilis rencana ambisius untuk melarang atau mengurangi secara signifikan produksi dan penggunaan produk plastik tak ramah lingkungan dalam lima tahun ke depan demi mengurangi pencemaran.
Tahun 2025 nanti China berharap dapat mengendalikan pencemaran plastik secara efektif, mengurangi secara substansial jumlah sampah plastik di tempat pembuangan sampah di kota-kota utama, membangun sistem pengelolaan plastik yang lengkap, dan membuat kemajuan dalam pengembangan produk alternatif. [xinhua]