WARTABUANA – Buah peach adalah buah tradisi Cina yang biasa dikonsumsi saat festival Qixi pada setiap awal bulan Agustus.
Selama ribuan tahun menjadi tradisi masyarakat Cina, kini muncul buah peach yang dijual dengan menggunakan “celana dalam” sehingga tampak seperti bokong wanita.
Fenomena buah peach seksi ini dimulai ketika seorang penjual buah di Nanjing memotong kain renda berbentuk celana dalam dan memasangnya di atas buah peach.
“Masyarakat di wilayah Timur masih belum terbuka mengenai `bentuk seksi` buah-buahan; berbeda dari masyarakat Barat yang sudah lebih terbuka. Dengan memberi potongan menyerupai celana dalam, kami berusaha memberi gambaran bahwa buah itu seksi dan merupakan pemberian berharga dari Tuhan,” ujar Yao Xiao Yang, pendiri Fruithunters.
Buah peach yang digunakan oleh Yao dalam membuat peach seksi ini kebetulan berasal dari Wuxi, kota yang di Cina terkenal dengan produk lingerie dan industry garmennya. Tidak heran di Wuxi peach seksi ini semakin laris saja.
Dengan bentuk yang sangat menarik, satu boks berisi 9 buah peach dihargai sekitar Rp 850 ribu. Tentu saja peach ini dijual dalam kemasan yang indah dan ditujukan khusus untuk hadiah.
Walaupun mahal, peach ber-lingerie ini sangat laris di kalangan masyarakat, hingga media-media lokal memuat cerita soal peach ini.
Menurut Yao, menjelang festival awal Agustus lalu, ia sengaja menaikkan harga lebih tinggi. Namun tetap saja permintaan jauh lebih tinggi dibandingkan ketersediaan peach unik tersebut.
Dan pasca festival Qixi berlalupun, ternyata pesanan masih belum juga berhenti. Bahkan seringkali Yao dan karyawannya tidak tidur hingga pagi demi mengejar permintaan pesanan. []