JAKARTA, WB – Baru-baru ini beredar kabar melalui pesan berantai via Blackberry Messenger yang mengimbau agar masyarakat menaruh air di baskom dicampur garam di halaman rumah. Hal ini dimaksudkan agar uap air menguap dan membantu turunnya hujan di wilayah kabut bencana asap.
Penyebaran pesan berantai tersebut sungguh meresahkan masyarakat seperti disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
“Himbauan ini secara berantai sehingga tersebar luas menimbulkan keresahan di masyarakat. Berita “baskomisasi” itu adalah HOAX atau tidak benar,” tegas Sutopo dalam keterangannya yang diterima redaksi Wartabuana.com, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Menurut Sutopo berita serupa ini juga pernah beredar luas pada September lalu dengan wadah ember dan baskom. BMKG telah menyampaikan berita itu menyesatkan karena mengatasnamakan BMKG.
Sutopo kembali menegaskan info tersebut jangan disebarluaskan karena membodohi masyarakat. Sebaiknya sebarluaskan berita agar jangan membakar hutan dan lahan lagi.
“Penguapan air laut di laut dan samudera yang ada di perairan Indonesia saja tidak mampu memproduksi uap air yang akan kondensasi di atmosfer membantuk awan-awan. Apalagi dengan luasan dari baskom. Kondisi perairan laut, cuaca dan atmosfer di Indonesia memang kering. Apalagi ada siklon tropis di Filipina yang menarik massa uap air di wilayah Indonesia dan menyebabkan awan-awan tidak terbentuk. Apalagi partikel asap yang melayang di atmosfer juga menyerap uap air sehingga awan tidak terbentuk. Jika pun ada awan sifatnya mandul, tidak menghasilkan hujan,” tandas Sutopo. []