PAPUA, WB – Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menemukan ke-54 jenazah pada pukul 12.30 WIT, Selasa (18/8). dAN Satu jam 10 menit kemudian, di lokasi jatuhnya pesawat, tim berhasil menemukan black box atau kotak hitam dalam pesawat Trigana Air.
Black box merupakan sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi. Di dalam black box tersebut berisi perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR).
“Black box pesawat Trigana Air sudah ditemukan pada pukul 13.40 WIT,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Suprasetyo.
Namun Suprasetyo belum bisa menyebutkannya secara detail dimana lokasi tepatnya
black box sudah ditemukan.
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Sulistyo mengatakan, evakuasi 54 jenazah korban pesawat Trigana Air yang telah ditemukan akan dilakukan dengan sistem jaring.
“Evakuasi akan dilakukan dengan cara sistem jala `netting` gabung dengan sistem `hoist`, karena itu saya pikir yang paling efektif,” tutur Bambang, saat memberikan keterangan pers di Gedung Base Ops Lanud Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Bambang mengatakan, dengan menggunakan kedua sistem cara angkut itu, evakuasi korban lebih tepat dari pada menggunakan cara lainnya.
“Besok kita akan lakukan evakuasi dengan cara itu, tentunya pada saat cuaca baik. Dengan menggunakan helikopter tujuan Oksibil. Nah, nanti kalau sudah di Oksibil, ke-54 jenazah itu, ada dua alternatif, apakah sebagian dibawa ke Jayapura dan sebagian tinggal, atau semuanya ke Jayapura,” katanya yang didampingi Menhub Ignatius Jonan, Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan dan Danlanud Kol Pnb I Made Susila dan sejumlah pejabat lainnya.[]