JAKARTA, WB – Presiden Joko Widodo menegaskan pertemuannya dengan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christina Lagarde, di Istana Merdeka kemarin mendiskusikan tentang situasi perekonomian global yang belakangan penuh ketidakpastian. Sama sekali tidak dibicarakan masalah pemberian utang.
“Tidak ada (pembahasan soal utang). Kami berdiskusi tentang situasi perekonomian global yang belakangan penuh ketidakpastian,” ujar Jokowi seperti dikutip dari laman Sekretaris Kabinet.
Jokowi mengatakan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) melihat Indonesia memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian dunia itu.
Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki menambahkan, dalam pertemuan itu kedua pihak mendiskusikan situasi ekonomi dunia secara umum, serta bagaimana Indonesia sebagai pasar yang telah berkembang (emerging market) merespon pelambatan ekonomi yang terjadi di tingkat global.
“Juga dibahas tentang prospek ekonomi dalam jangka menengah di tengah situasi ekonomi yang kini sedang lesu, di antaranya tentang kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang pasti bakal mempengaruhi ekonomi dunia, khususnya di Asia, serta pemerintah Tiongkok yang mendevaluasi mata uang Yuang,” jelas Teten.
Selain itu Jokowi juga menunjukkan tranformasi ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak 1988. Beberapa langkah strategis yang sudah dilaksaakan pemerintah Indonesia antara lain mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan, yang berhasil menghemat Rp 207 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan program bantuan untuk rakyat miskin.
“IMF mengapresiasi pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia yang dilakukan sangat cepat oleh Presiden Jokowi,” imbuh Teten. []