JAKARTA, WB – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menuturkan pendidikan adalah gerbang utama kualitas manusia. Karena itu, guru sebagai sumber daya manusia sepatutnya memberikan yang terbaik untuk anak didiknya di sekolah.
“Guru tidak perlu rupiah yang penting adalah Kehadiran,” ujar Anies dalam sambutannya pada seminar “Penguatan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Kualitas Manusia” di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).
Guru sambung dia tidak perlu sumbangan. Tak hanya itu profesi sebagai guru harus dihormati. “Profesi guru sebagai profesi terhormat,” tegas dia.
Dihadapan ratusan tamu yang hadir dari kalangan dunia usaha maupun pewarta mantan Rektor Universitar Paramadina ini mengatakan masyarakat luas saat ini lebih terkonsentrasi pada masalah kekayaan alam. Namun, sering melewatkan kualitas manusia.
“Begitu sampai kekayaan alam. Yang terbesit adalah kualitas ekspor minyak. Begitu ditanya jumlah guru tidak tahu, sekolah tidak tahu. Ketika bicara kekayaan alam begitu fasih,” kata Anies dengan nada heran.
“Tengok di Timur Tengah. Rahmat kekayaan alam yang luar biasa. Dunia menengok kesana,” imbuh dia.
Dengan busana batik Anies mengatakan pendidikan sejatinya adalah penumbuhan karakter. Sejatinya membentuk karakter baru, tidak individu tetapi kolektif.
“Banyak anak diusianya yang masih kecil belajar menggigit, diusianya selanjutnya belajar yang ia baru tahu, namun ketika di bangku sekolah tidak diajarkan,” tutur Anies.
Dia juga menyayangkan para siswa jarang sekali ditanya pendapatnya oleh pendidik. Menurutnya ini sudah jauh dari kriteria sekolah yang menyenangkan seperti yang dicetuskan KI Hajar Dewantara dimana sekolah merupakan tempat yang menyenangkan. []