JAKARTA, WB – Perum Bulog akan mengimpor kembali daging kerbau asal India untuk memenuhi kebutuhan daging seama puasa hingga jelang Lebaran. Dalam waktu Bulog akan mengimpor sebanyak 5.000 ton daging kerbau India.
Bulog sduah mendapatkan izin impor daging kerbau sebanyak 51 ribu ton hingga akhir tahun ini. Impor daging tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri.
Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso, impor 5 ribu ton daging kerbau impor asal India ini untuk menambah ketersediaan stok daging menghadapi bulan puasa dan lebaran.
“Kami datangkan untuk menambah yang 35 ribu (stok daging kerbau saat ini), sehingga pekan depan sudah ada 40 ribu (stok),” kata Karyawan, Minggu (28/5/2017).
Bulog menurut Karyawan tidak tak bisa memprediksikan harga sampai hari raya nanti, namun dia menyatakan pihaknya bekerja agar harga daging stabil. Selain itu, Bulog hanya salah satu dari importir yang ditugaskan pemerintah mengimpor daging.
Dari data Badan Pusat Statistik di minggu ini harga daging sapi eceran adalah Rp 114.110 per kilogram. Sedangkan dari data yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan harga daging sapi eceran adalah Rp 114.687 per kilogram.
Sementara stok daging kerbau impor sampai 26 Mei 2017 adalah 35,37 ribu ton. Angka ini masih mungkin bertambah karena standby impor sampai Desember 2017 adalah 51,27 ribu ton. Standby impor ini bisa dimasukkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan dan 5 ribu ton di antaranya masuk di pekan depan.
Stok daging sapi di gudang Bulog saat ini sebesar 279 ton, dan belum ada perintah memasukkan kembali daging sapi impor. Sedangkan harga daging beku impor ditetapkan sebesar Rp 80 ribu per kilogram.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan, dibukanya keran impor ini diharapkan mampu mempengaruhi harga daging sapi segar yang saat ini masih bertahan di atas Rp 100 ribu per kg.
Namun menurut dia, adanya daging kerbau ini tidak bisa langsung menurunkan harga lantaran masuknya daging jenis ini ke Indonesia baru berjalan selama 6 bulan. []