DENPASAR, WB – Aksi menolak reklamasi teluk benoa yang sebelumnya dilakukan di halaman DPRD Bali, kini dilanjutkan dengan aksi bakar ban di dekat central Kuta dan hotel Hard Rock hari ini, Kamis (25/8/2016).
Terlihat dari aksi anarkis yang dilakukan sekitar 25 orang yang menggunakan kaos ForBali tersebut membuat turis turis tidak berani melintas dan menjauh ketakutan.
Margaret Kleiden turis asal Inggris misalnya, terlihar menggelengkan kepala dan berkomentar “saya kebali untuk berlibur dengan tenang bukan melihat orang bakar ban” ujarnya sambil menutup hidung akibat aroma karet ban hangus terbakar.
Turis lainnya Sri Wulandari yang berasal dari Lampung juga mengeluh karena aksi anarkis itu mengatakan bahwa dia sangat takut melihat aksi bakar bakar ban dan orang orang yg berteriak menyampaikan tuntutan. Sri dengan anak dan suaminya yang berniat untuk mencari makan terpaksa membatalkan dan memilih untuk pulang ke Hotel.
Beberapa pemuda setempat coba berbicara dan sempat bersitegang dengan para Demonstran saat mereka meminta agar aksi di hentikan. Bagi pemuda setempat aksi itu bisa mempengaruhi turis turis dan itu berpengaruh pada pendapatan. Setelah berdialog akhir para Demonstran setuju untuk menghentikan aksi nya.[]