JAKARTA, WB – Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arief Fakrulloh, menjelaskan jika jajarannya belum bisa memastikan berapa total jumlah KTP elektronik (KTP-el) rusak dan salah yang telah terkumpul di gudang Kemendagri di Bogor.
“Karena sampai saat ini masih dihitung,” kata Zudan kepada wartawan, Selasa (29/5/2018).
Namun, Zudan dapat memastikan bahwa ratusan ribuan KTP elektronik (KTP-el) yang berada di gudang milik Kemendagri di Bogor merupakan KTP-el rusak dan mengalami kesalahan data. Itu pun termasuk soal KTP-el yang tercecer.
Dia mengatakan Kemendagri sudah melakukan pengecekan terhadap KTP-el yang tercecer tersebut. Hasilnya, KTP-el tersebut rusak atau invalid baik dari segi fisik maupun data dari kesalahan penginputan data sebelumnya.
“KTP-el tersebut merupakan hasil pencetakan massal dari Tahun 2010 sampai awal 2014 dan kiriman KTP-el rusak dari daerah yang minta untuk diganti,” kata Zudan.
Zudan menjelaskan tercecernya KTP-el yang terjadi di Jalan Raya Salabenda Semplak, Kabupaten Bogor tersebut merupakan kejadian pertama. Ia mengungkapkan setelah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian, ribuan KTP-el tersebut tercecet karena kelalaian saat penempatan kardus berisi KTP pada bak mobil.
“Proses investigasi dari Internal Kemendagri juga sudah berjalan sesuai dengan intruksi Bapak Mendagri,” paparnya.
Saat ini, kelalaian yang mengakibatkan tercecernya ribuan KTP-el tersebut sudah ditangani kepolsiain. Setidaknya 17 orang termasuk Staf Ditjen Dukcapil dan sopir kendaraan telah diperiksa oleh Polres Bogor.
Zudan menyebut polisi menyatakan kejadian tersebut murni kelalaian dan tidak ada perbuatan melawan hukum. Ia mengungkapkan polisi menyatakan hal itu saat olah TKP dan pemeriksaan terhadap objek KTP, termasuk pemeriksaan CCTV di lokasi kejadian.
Terkait kekhawatiran penyalahgunaan ratusan ribu KTP-el yang berada di gudang Kemendagri, Zudan memastikan saat ini proses pemotongan KTP-el yang salah dan rusak sedang berlangsung.
“Akan dipotong semuanya pada sisi sebelah kanan untuk menghindari penyalahgunaan,” tegas Zudan.[]