JAKARTA, WB – Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan 1.100 unit di Rusun Jatinegara Barat. Rusun tersebut, sebagai tempat hasil relokasi warga yang tinggal di kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Namun sayangnya, meski telah disiapkan untuk pengganti tempat tinggal, namun sebagian besar warga Kampung Pulo justru lebih memilih bertahan dan melakukan perlawanan kepada petugas saat dilakukan penggusuran.
” Di Jl Otista. Ada 1.100 unit kita siapkan. Lokasinya tidak jauh,” ujar Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, Kamis (20/8/2015).
Relokasi yang dipilih, kata Saefullah memang sengaja tidak jauh dari lokasi tempat tinggal. Hal tersebut diakui tidak memberatkan warga. Jumlah unit yang disiapkan sudah lebih dari cukup, bahkan hingga saat ini sekitar 400 kepala keluarga telah mengambil undian untuk menempati rusun tersebut dan 200 kepala keluarga telah siap masuk.
Pengundian itu dilakukan Dinas Perumahan DKI Jakarta untuk memudahkan warga serta memberikan keadilan kepada warga. Sehingga warga tidak bisa seenaknya memilih untuk tinggal di lantai 1, 2 atau 3.
Diketahui, pemukiman penduduk di kawasan Kampung Pulo akan dilakukan normalisasi Kali Ciliwung. Sedikitnya 920 kepala keluarga yang tinggal di lokasi tersebut akan terkena dampaknya dan direlokasi ke Rumah Susun Jatinegara Barat.
Berdasarkan keterangan yang didapat, saat ini ada 213 kepala keluarga yang telah mengambil kunci rusun. Sedangkan warga yang belum sepakat atas pemindahan itu diharapkan untuk segera mengurusnya dengan pimpinan wilayah.
Sementara itu, terkait aksi penyerangan yang dilakukan oleh pihak warga, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengaku, saat ini pihak Polres Jakarta Timur tenggah melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 27 orang yang diduga terlibat bentrok saat penggusuran rumah warga di Kampung Pulo.
“Kita masih mintai keterangan terhadap mereka,” kata Tito.
Menurut Tito, bila dalam proses pemeriksaan ditemukan bukti baru yang dinilai janggal maka kasus ini akan ditangani lansung oleh Polda Metro Jaya.
“Kalau ada bukti lain, mereka akan kita pindahkan ke Polda,” terangnya.[]