CANBERRA – Tim peneliti Australia menemukan bahwa gangguan tidur pada pria lanjut usia (lansia) dapat berkontribusi terhadap penurunan fungsi kognitif.
Dalam studi yang dipublikasikan baru-baru ini, tim peneliti dari Institut Kesehatan Tidur Adelaide (Adelaide Institute for Sleep Health/AISH) di Universitas Flinders, Australia Selatan, mengukur fungsi kognitif sekelompok 477 pria lansia yang mengalami gangguan tidur.
Para partisipan menjalani polisomnografi berbasis rumah yang mengukur kualitas tidur mereka dan kemudian melakukan tes kognitif.
Tim peneliti menemukan bahwa sejumlah aktivitas harian seperti berkendara, berjalan, dan berkebun dapat terganggu karena kurang tidur. Mereka mengimbau kelompok pria yang berusia 65 tahun ke atas dengan gangguan pola tidur untuk mencari saran medis.
“Kondisi ini bisa diperburuk oleh sleep apnea, yakni gangguan pernapasan saat tidur yang umum ditemukan, yang mungkin kurang terdiagnosis dan menyebabkan disfungsi kognitif pada siang hari termasuk gangguan memori dan perhatian,” ujar penulis utama studi, Andrew Vakulin, dalam sebuah rilis media pada Minggu (30/5).
“Penyelidikan longitudinal lebih lanjut diperlukan untuk mengaitkan kondisi sleep apnea dengan perubahan ‘mikroarsitektur’ umum pada pola tidur lansia.”
“Namun, saran dari dokter umum atau rujukan ke para pakar tidur direkomendasikan dengan kondisi tersebut jika menyebabkan kekhawatiran pada individu.”
Jesse Parker, salah satu penulis studi itu, menyampaikan bahwa kelompok lansia memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami hal tersebut karena umumnya mereka lebih sering menderita gangguan pola tidur.
“Kurangnya tidur yang nyenyak (deep sleep) dan lebih banyak berada dalam fase light sleep terkait dengan respons yang lebih lambat pada fungsi kognitif,” tutur Parker.
“Sementara obstructive sleep apnea sendiri tidak terkait dengan fungsi kognitif pada pria yang lebih tua dan muda, kami mencatat bahwa orang-orang berusia 65 tahun ke atas lebih sering mengalami gangguan tidur.”
Sebelumnya, gangguan tidur telah dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terkena kanker payudara, usus besar, ovarium, dan prostat. [Xinhua]