WARTABUANA– Tahun ini, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia meluncurkan situs web tokoh perfilman yang ke-18 yaitu Sophan Sophiaan. Dalam acara peluncuran web pada Senin (15/2/2016) tersebut, Widyawati membuka rahasia `kelemahan` mendiang suaminya.
Selain Widyawati, acara launching web http://sophansophiaan.perfilman.perpusnas.go.id itu juga dihadiri tokoh perfilman nasional seperti Ketua Sinematek Indonesia Adi Surya Abdi, Rima Melati, Aty Cancer, Nani Widjaja, Leila Sari dan sejumlah artis lawas lain.
Sebagai tuan rumah yang meluncurkan website tersebut, Dra Sri Sularsih, MSI, selaku Kepala Perpustakaan Nasional RI mengatakan, pembuatan website ini bertujuan agar karya Sophan Sophiaan dapat dihimpun dan disebarluaskan, beserta ide, gagasan dan pemikirannya. “ Film selain wahana hiburan, juga mempunyai pesan moral tinggi untuk masyarakat kita,” kata Sri saat meresmikan peluncuran web tersebut di Gedung Theater Perpustakaan Nasional RI.
Sampai saat ini, Perpustakaan Nasional sudah merilis 18 website sejenis untuk Usmar Ismail, Wim Umboh, Teguh Karya, Asrul Sani, Nya Abas Akub, Djamaludin Malik, Djaduk Jayakusuma, Sofia WD, Arifin C Noor, Misbah Yusa Biran, Pitrajaya Burnama, Idris Sardi, Soekarno M Noer, Johan Tjasmadi, dan Benyamin Sueb.
Widyawati mengaku sangat terharu karena nama suaminya diabadikan dalam situs website Kepustakaan Tokoh Perfilman Indonesia oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
“Sangat bangga dan terharu, sedih karena beliau sudah tidak ada di samping saya. Tentunya terima kasih banyak ada peluncuran website Sophan Sophiaan. Dengan adanya situs ini, anak-anak muda semakin tahu bagaimana karya dan ide-ide beliau,” tutur Widyawati.
Dalam kesempatan itu, di hadapan ratusan undangan, pemeran film “Pengantin Remaja” itu berkisah tentang “kelemahan” suaminya yang selama ini belum diketahui publik. Wanita yang masih terlihat cantik di usia 65 tahun itu mengungkapkan bahwa suaminya adalah pria cengeng dan sangat sensitif.
Menurut Widyawati, jika sedang berdua menonton film drama yang sedih, Sophan pasti menangis, sementara dirinya tidak menangis. Akibtanya Sophan pernah berkelakart dengan menyebutnya “badak”.
“Ada satu mungkin yang orang tidak tahu bahwa Sophan ini lebih cengeng dari saya. Kalau dia nonton film dia nangis sementara saya enggak. Kalau saya enggak nangis dia bilang `kok kamu enggak nangis? kamu badak ya?” kenang Widyawati.
Isi website tersebut berupa informasi terkait sepak terjang Sophan Sophiaan di bidang perfilman. Website yang dibuat bersama Sinematek Indonesia itu menampilkan riwayat profesional Sophan secara lengkap. Mulai dari katalog film yang dibintangi, biografi, daftar penghargaan yang diraih, foto, hingga kumpulan artikel. []