JUDUL: Israel temukan kain sutra berwarna berusia 1.300 tahun dari China
DATELINE: 20 Januari 2023
DURASI: 00:02:49
LOKASI: Yerusalem
KATEGORI: BUDAYA
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pintu masuk ke departemen Arkeologi, Universitas Haifa
2. Berbagai cuplikan arkeolog Israel menunjukkan dan menjelaskan tentang ratusan kain warna-warni impor berusia 1.300 tahun di laboratorium
3. Cuplikan video kain berwarna impor berusia 1.300 tahun dari dekat.
4. Berbagai cuplikan pintu keluar laboratorium departemen Arkeologi, Universitas Haifa
STORYLINE:
Para arkeolog Israel menemukan ratusan kain warna-warni impor berusia 1.300 tahun, demikian disampaikan Universitas Haifa (UH) dalam sebuah pernyataan pada Selasa (17/1).
Temuan tersebut meliputi kain sutra yang berasal dari China, serta kain katun yang diimpor dari India, Iran, dan Sudan, semuanya ditemukan dalam penggalian yang dilakukan di lembah Arava tenggara oleh UH, bersama dengan Otoritas Kepurbakalaan Israel dan beberapa universitas lainnya.
“Temuan itu menunjukkan bahwa ada jalur sutra Israel yang sebelumnya tidak diketahui, yang bercabang dari jaringan Jalur Sutra terkenal yang menghubungkan China kuno dengan seluruh dunia,” kata Guy Bar-Oz, arkeolog senior di UH yang juga merupakan kepala penelitian tersebut, kepada Xinhua.
“Pada saat itu, ada monopoli kuat sutra China di seluruh dunia,” ujarnya, seraya menambahkan setelah penelitian genetik molekuler pada sisa-sisa sutra tersebut, akan memungkinkan untuk mengidentifikasi spesies ulat sutra sehingga dapat mengetahui dari wilayah China mana kain itu berasal.
Warna kainnya terjaga dengan baik dan mencakup berbagai warna dan bentuk dalam warna biru nila, merah dari tanaman Rubia tinctorum, coklat, dan warna lainnya, sebut UH.
Beberapa kain katun India memiliki desain ikat, dengan lungsin diikat dan diwarnai sebelum ditenun menurut model yang telah disiapkan sebelumnya.
Kain lain yang ditemukan di situs tersebut dibuat dengan tenunan yang rumit, yang masih digunakan sampai sekarang untuk membuat karpet di Iran dan negara lainnya di Asia Tengah.
Tim juga menemukan berbagai macam barang impor lainnya di situs tersebut, termasuk tali kulit, ikat pinggang, kaus kaki, sol sepatu, sisir, dadu backgammon, produk higienis seperti pembersih telinga dan perban, dan banyak lagi.
Banyak dan melimpahnya temuan-temuan itu menunjukkan tingginya permintaan produk mewah dari Timur Jauh, serta kemajuan perkembangan teknologi, dan globalisasi yang memengaruhi Timur Tengah, kata UH menyimpulkan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem.
(XHTV)