WARTABUANA- Sudah menjadi kelaziman dalam industri hiburan khususnya televisi, selama penonton menyukai, berbagai cara menghadirkan program yang tengah menjadi idola itu demi mengejar rating.
Hal tersebut tengah dilakukan SCTV, melihat antusiasme penonton yang tinggi terhadap sinetron Elif asal Turki. SCTV akhirnya membeli cerita Elif untuk kemudian diadaptasi ke dalam nuansa Indonesia. Disebut sebagai adaptasi karena jalan latar belakang dan situasi serta karakternya disesuaikan dengan budaya yang ada.
“Kami yakin Elif ala Indonesia akan tetap diminati pecinta Elif. Karena kami menggarapnya serius dan diupayakan lebih bagus dari garapan sineas Turki,” ujar Harsiwi Achmad, Direktur Produksi dan Programming SCTV saat launching sinetron Elif versi Indonesia di Gedung SCTV Jakarta, Kamis (28/1/2015).
Diakui Harsiwi memproduksi cerita yang sukses sebelumnya dan memiliki penggemar fanatik bukan perkara mudah. ”Di sinilah letak tantangannya. Kami ingin menampilkan sebuah sinetron yang jalan ceritanya sudah diketahui, namun beda dengan yang asli,” kata Harsiwi sembari senyum.
Setelah melalui survey, Harsiwi mengungkapkan kalau pemirsa Indonesia memiliki keunikan sendiri. ”Pemirsa tak ingin kehilangan bentuk asli tapi nggak mau cerita yang kita buat sama seperti asli. Di situ implikasinya, karena harus membuat perubahan yang akrab dengan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Setelah melalui proses yang matang, jadilah, sinetron yang menampilkan Rianti Cartwright, Dinda Kirana, Atalarik Syah, Ayudia Pasha, Derry Drajat dan beberapa bintang lain. Sinetron serial ini siap tayang perdana di SCTV, Senin, 1 Februari 2016 mendatang.
Begitu optimisnya, kalau sinetron andalannya diburu pemirsa setia, SCTV berani menempatkan sinetron ini di jam utama pukul 17.30 WIB karena percaya, kesuksesan sama akan mereka raih sebagaimana serial aslinya.
Harsiwi menjelaskan, serial Elif 1 dan 2 produksi Turki sempat merebut rating tinggi yakni 3,8 dan 26,4 persen kepemirsaan.
Menurut Screenplay Production yang menjadi produser sinetron ini, proses syuting dan hasil yang akan mereka tampilkan tidak sama dengan sinetron sejenis. Ini bukan lagi sinetron, tapi sudah mendekati film. Bahkan setting rumah, dan lokasi sengaja dibuat mendekati gambaran aslinya.
Selain itu, ceritanya tidak dibuat berpanjang-panjang, meski ceritanya penuh konflik dan banyak menampilkan adegan menangis.
Konflik dalam sinetron ini bermula dari kedatangan Elit (Nicole Rossi) di rumah Kenandro Haryowinoto (Atalarik Syah) yang tak lain adalah ayah biologis Elif yang dulu pernah menikahi Malika (Rianti Cartwright).
Karena kehidupan ekonomi yang mendesak, Elif dititipkan Malika kepada Aisyah (Eksanti), seorang pekerja di rumah tangga Haryowinoto, dan keberadaan Elif di sana tidak disukai istri baru Kenan Anne (Tsania Marwa) yang telah mengetahui dia adalah anak kandung Kenan.
Berbagai cara dilakukan Anne untuk menyingkirkan Elif dengan alasan untuk melindungi anaknya Tasya (Velove Meyer). “Karena cerita dan penggarapannya bagus, tidak tertutup kemungkinan Elif Indonesia akan diminati televisi negara tetangga seperti Malayasia, Brunie dan Singapura,” tandas Harsiwi. [byl]