HONG KONG – Sebuah survei yang dirilis Citibank Hong Kong pada Kamis (8/4) menunjukkan bahwa jumlah multijutawan di Hong Kong mencapai 515.000 orang, naik 2,18 persen dibandingkan survei sebelumnya yang dirilis pada September tahun lalu.
Seorang multijutawan didefinisikan sebagai orang dengan total kekayaan bersih 10 juta dolar Hong Kong (1 dolar Hong Kong = Rp1.873) atau lebih dan sedikitnya 1 juta dolar Hong Kong dalam bentuk aset lancar, menurut bank tersebut.
Citibank Hong Kong mewawancarai secara acak lebih dari 4.000 warga Hong Kong berusia antara 21 hingga 79 tahun melalui telepon dan melakukan kalkulasi. Hasilnya menunjukkan bahwa aset bersih para multijutawan terutama terdistribusi dalam bentuk properti, mencapai 71 persen.
Jumlah multijutawan yang merasa optimistis terhadap pasar properti dalam 12 bulan ke depan jauh lebih tinggi dibanding pada survei sebelumnya, meningkat dari 7 persen menjadi 15 persen, tunjuk survei.
Survei ini juga menunjukkan bahwa di tengah epidemi COVID-19, 25 persen multijutawan melaporkan peningkatan aset likuid jika dibandingkan akhir 2019, dengan kenaikan rata-rata 1 juta dolar Hong Kong. Di antara para multijutawan tersebut, 65 persen mengatakan peningkatan aset likuid ini terutama berasal dari imbal hasil atas investasi, dengan sebagian besar peningkatan didapatkan dari saham.
Josephine Lee, Kepala Perbankan Retail Citibank Hong Kong, mengatakan beberapa aset likuid responden tercatat meningkat kendati ada dampak ekonomi yang disebabkan oleh epidemi. Ini mencerminkan efek operasional dari investasi yang terdiversifikasi.
Peningkatan ini, imbuh Lee, juga mencerminkan apresiasi aset finansial terkait yang digerakkan oleh berbagai kebijakan yang diambil negara-negara besar untuk menyelamatkan perekonomian dan menstabilkan sektor finansial dalam merespons epidemi. [Xinhua]