BEIJING – “Inisiatif China” yang diluncurkan Amerika Serikat (AS) menghambat inovasi ilmiahnya sendiri, dan negara itu seharusnya memperkuat kolaborasi ilmiah dengan China, ungkap sebuah studi yang dirilis baru-baru ini oleh dua orang peneliti AS.
Sebagaimana dinyatakan, tujuan inisiatif tersebut adalah untuk meningkatkan daya saing AS dan menggagalkan rencana China untuk mendominasi pasar teknologi global yang strategis. Namun, tujuan tersebut dirusak dengan menjelek-jelekkan peneliti China berbakat yang penting bagi inovasi AS, lapor South China Morning Post (SCMP) pada Jumat (29/10), mengutip studi setebal 30 halaman yang dibuat oleh dua peneliti dari University of Arizona.
Studi itu menemukan bahwa lebih dari 90 persen dari 1.949 ilmuwan terkemuka China maupun non-China yang saat ini bekerja di AS mengatakan para peneliti China memberikan kontribusi penting bagi penelitian dan pengajaran.
Sementara itu, lebih dari tiga perempat anggota dari dua kelompok sipil merasa AS seharusnya memperkuat kolaborasi ilmiah dengan China, urai studi tersebut. [Xinhua]