CHANGSHA, Puluhan potongan manuskrip sutra telah direstorasi dalam inventarisasi peninggalan budaya baru-baru ini yang ditemukan dari sebuah makam berusia 2.100 tahun, kata pihak museum provinsi Hunan di China tengah.
Beberapa potongan dengan karakter bahasa Mandarin telah teridentifikasi berasal dari jilid ketiga salinan transkripsi sutra “Xingde”, sebuah karya sastra kuno.
Buku tentang hukuman dan pendidikan itu terdiri dari tiga jilid dan ditemukan pada 1973 di Mawangdui, sebuah bukit kecil di daerah pinggiran timur Changsha, ibu kota Provinsi Hunan. Lokasi penemuannya merupakan tempat makam agung Marquis Dai dari Dinasti Han (202 SM-220 M), serta makam istri dan putranya.
Selain ribuan artefak kain, pernis, dan kayu, lebih dari 50 buku juga ditemukan di Mawangdui.
“Semua buku sutra tersebut disalin dengan tangan dan tulisan tangan masing-masing penyalin memiliki ciri khas tersendiri,” kata Yu Yanjiao, peneliti di museum tersebut. “Jadi tulisan tangan yang unik bisa menjadi dasar untuk mencocokkan potongan-potongan sutra tersebut dengan buku-buku aslinya.”
Namun demikian, pengidentifikasian tulisan tangan tersebut membutuhkan kerja keras selama bertahun-tahun. Upaya mengembalikan potongan-potongan sutra tersebut ke posisi semula hanya dapat dicapai dengan pencarian dan perbandingan manual. Untuk itu, Museum Hunan telah bekerja sama dengan Pusat Penelitian Penggalian Klasik dan Paleografi China dari Universitas Fudan.
Ekskavasi Mawangdui antara 1972 dan 1974 merupakan salah satu penemuan arkeologi utama dunia pada abad ke-20. [Xinhua]