HONG KONG – Seorang pria bernama Leung Long-kong yang berusia 89 tahun mungkin kurang dikenal di China.
Namun, orang-orang mungkin pernah mengagumi hasil karyanya dalam film peraih penghargaan besutan sutradara Wong Kar-wai “In the Mood for Love”, yang tayang perdana pada awal abad ini.
Lebih dari 20 gaun Qipao warna-warni dalam film itu seluruhnya dibuat oleh Leung.
LEUNG LONG-KONG, Penjahit Qipao : “Saya sudah membuat Qipao selama sekitar 50 hingga 60 tahun. Saya belajar menjahit (Qipao) dari sepupu saya di Distrik Pusat, Hong Kong. Setelah menyelesaikan magang tiga tahun, saya bekerja selama bertahun-tahun di bawah mentor saya, dan setelah itu, saya membuka toko sendiri. Saya punya toko di Causeway Bay, sudah lebih dari 40 tahun.
Setelah film ‘In the Mood for Love’ ditayangkan, bisnis menjadi sangat bagus. Saat itu, saya punya lebih dari 10 pekerja di dua toko. Salah satu toko saya memiliki pabrik. Dulu etalase toko saya memajang Qipao. Dan (sutradara Wong Kar-wai) melihatnya, jadi dia meminta saya untuk membuat Qipao.
Kemudian saya pun mulai membuat Qipao untuk film itu. Satu orang, selama dua tahun, membuat Qipao untuk film tersebut. Desainer kostum William Chang punya standar yang sangat tinggi. Dia selalu ikut menyaksikan ketika (aktris) mencoba gaun. Gaun dianggap belum selesai hingga benar-benar pas.”
Qipao, yang juga dikenal sebagai Cheongsam, dulu merupakan pakaian sehari-hari bagi kaum wanita China.
Selama beberapa dekade terakhir, Leung telah menjahit 10.000 lebih gaun Qipao.
Saat ini, Leung masih memegang tradisi menjahit Qipao dengan tangan.
LEUNG LONG-KONG, Penjahit Qipao : “Saat ini, di sebagian besar toko Qipao hanya ada pemilik toko yang menjahit Qipao tanpa penjahit tambahan. Hanya sedikit toko seperti toko saya yang mengukur dan menjahit dengan tangan. (Industri ini) telah berubah.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Hong Kong.(XHTV)