PYONGYANG – Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) pada Kamis (15/4) malam mengecam keputusan Jepang untuk membuang air limbah radioaktif ke laut sebagai “ancaman bagi keberadaan manusia,” menurut laporan kantor berita resmi RRDK, Korean Central News Agency (KCNA).
Keputusan pemerintah Jepang, yang dibuat dengan mengabaikan penentangan keras dari dunia internasional, akan menjadi “bencana lain bagi umat manusia yang tengah menderita akibat epidemi berbahaya,” kata KCNA dalam sebuah komentar.
“Ini keputusan kriminal yang tidak dapat dimaafkan yang sangat mengancam kesehatan dan keamanan umat manusia dan lingkungan ekologis, menjadi contoh jelas lainnya yang menunjukkan sifat Jepang yang tidak tahu malu dan seperti gangster,” kata KCNA.
Air limbah radioaktif, yang terakumulasi di PLTN Fukushima sejak gempa bumi dahsyat dan tsunami yang memicu meltdown tiga inti reaktor tahun 2011 lalu, mengandung bahan-bahan seperti tritium, cesium, dan strontium yang jauh melampaui batas yang dapat ditoleransi, katanya.
Jika dibuang ke laut, air limbah radioaktif tersebut akan merusak lingkungan ekologis laut, yang merupakan kekayaan bersama umat manusia, serta akan menimbulkan berbagai risiko serius bagi kesehatan dan keberadaan orang-orang di daerah pesisir, katanya.
Bagi RRDK, yang terletak di seberang laut dari Jepang, keputusan itu “adalah masalah serius yang berkaitan dengan kehidupan dan keamanan rakyat kami,” katanya.
“Jepang harus segera menarik keputusannya mengenai pembuangan air radioaktif, dan menyadari betul sentimen anti-Jepang dari rakyat kami yang geram,” tambahnya.
Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga pada Selasa (13/4) mengatakan pemerintahannya telah memutuskan untuk membuang air limbah yang terkontaminasi radioaktif di Prefektur Fukushima ke laut.
Keputusan tersebut memicu penolakan keras dari publik Jepang dan sejumlah kelompok pemerhati lingkungan global. Hal itu juga menimbulkan kekhawatiran negara-negara tetangga mengenai kemungkinan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan bisnis perikanan. [Xinhua]