SEOUL – Utusan nuklir Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) pada Senin (23/8) menggelar pertemuan di Seoul untuk membahas bantuan kemanusiaan ke Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK), seraya mendesak Pyongyang agar kembali ke meja perundingan.
Perwakilan khusus AS untuk RRDK Sung Kim, yang tiba di Seoul pada Sabtu (21/8) untuk kunjungan selama empat hari, bertemu dengan Noh Kyu-duk, perwakilan khusus Korsel untuk urusan perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea. “Kami membahas kemungkinan pemberian bantuan kemanusiaan ke RRDK,” ujar Kim dalam konferensi pers usai pertemuan itu seperti dilansir kantor berita Yonhap.
Kim menegaskan kembali dukungan AS dalam proses dialog dan perundingan antar-Korea, seraya mengatakan bahwa AS akan terus memberikan dukungan untuk proyek-proyek kerja sama kemanusiaan antar-Korea. Sementara itu, Noh mengatakan kepada para wartawan bahwa kedua pihak membahas sejumlah cara untuk bekerja sama dengan RRDK dalam bidang kemanusiaan, termasuk perawatan kesehatan, karantina terhadap penyakit menular, air minum dan kebersihan, serta dukungan kemanusiaan untuk RRDK melalui organisasi internasional dan lembaga nonpemerintah.
Utusan AS tersebut mengulangi seruan untuk memulai kembali dialog dengan RRDK, menuturkan dirinya tetap siap untuk bertemu dengan mitra setaranya dari RRDK “di mana saja, kapan saja.” Dalam kunjungan ke Seoul Juni lalu, Kim menyampaikan bahwa AS bersedia bertemu dengan RRDK “di mana saja, kapan saja tanpa prasyarat.”
Usai bertemu Noh, Kim dikabarkan menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov di Seoul. Morgulov tiba di ibu kota Korsel tersebut pada Sabtu untuk kunjungan selama enam hari. Morgulov akan menggelar pertemuan dengan mitra setaranya dari Korsel pada Selasa (24/8) untuk membahas berbagai cara kerja sama bilateral guna mencapai kemajuan substantif dalam denuklirisasi menyeluruh dan kesepakatan damai permanen di Semenanjung Korea, menurut Kementerian Luar Negeri Korsel. [Xinhua]