TRIPOLI – Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) pada Jumat (13/8) mengatakan saat ini terdapat 42.210 pengungsi dan pencari suaka yang terdaftar di Libya.
Sejauh ini pada 2021, total 20.799 pengungsi dan imigran telah diselamatkan di laut dan dikembalikan ke Libya oleh Penjaga Pantai Libya, kata UNHCR.
“Jumlah orang yang kembali ke Libya pada Juli 2021 meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yang mungkin disebabkan oleh pelonggaran pembatasan pergerakan terkait COVID-19 secara berkala, serta kondisi laut yang lebih tenang,” jelas UNHCR.
Libya dilanda ketidakamanan dan kekacauan sejak jatuhnya sang mendiang pemimpin Muammar Gaddafi pada 2011, menjadikan negara di Afrika Utara itu sebagai titik keberangkatan pilihan bagi para migran gelap yang ingin menyeberangi Laut Mediterania menuju pantai-pantai Eropa.
Para migran yang diselamatkan akhirnya ditampung di pusat-pusat penampungan yang penuh sesak di seluruh Libya, meskipun kalangan internasional telah berulang kali menyerukan untuk menutup pusat-pusat penampungan tersebut.
Konflik bersenjata selama bertahun-tahun memaksa banyak warga Libya meninggalkan rumah mereka ke kota-kota lain di negara itu. Menurut UNHCR, saat ini terdapat 223.949 pengungsi internal Libya. [Xinhua]