“Dan bagi kita, itu merupakan pengingat lain tentang perlunya RRDK dan semua pihak yang terkait untuk melibatkan diri, melibatkan diri dalam pembicaraan diplomatik sehingga kita bisa mendapatkan apa yang PBB ingin lihat, yakni denuklirisasi Semenanjung Korea yang sangat dapat diverifikasi dan, dalam jangka waktu yang lebih cepat, penurunan ketegangan,” kata seorang juru bicara PBB.
PBB, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan pembicaraan diplomatik antara Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) dan semua pihak yang berkepentingan terhadap denuklirisasi Semenanjung Korea, seperti disampaikan juru bicara PBB pada Senin (17/1).
RRDK dilaporkan menembakkan dua proyektil jarak pendek ke perairan timur pada Senin, peluncuran keempat dalam waktu kurang dari dua pekan.
“Saya pikir, tidak banyak periode dalam beberapa waktu belakangan ini ketika kita melihat begitu banyak peluncuran dari RRDK,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Guterres. “Dan bagi kita, itu merupakan pengingat lain tentang perlunya RRDK dan semua pihak yang terkait untuk melibatkan diri, melibatkan diri dalam pembicaraan diplomatik sehingga kita bisa mendapatkan apa yang PBB ingin lihat, yakni denuklirisasi Semenanjung Korea yang sangat dapat diverifikasi dan, dalam jangka waktu yang lebih cepat, penurunan ketegangan.
Ketika ditanya mengenai apakah Guterres seharusnya menghubungi Pyongyang, juru bicara itu menyarankan agar mekanisme yang ada dipergunakan.
“Saya rasa sudah ada mekanisme dan jalur komunikasi yang tersedia. Dan saya pikir, untuk saat ini, itu harus digunakan. Sekjen sangat mendukung kerangka diplomatik yang sudah ada seperti itu. Namun, mekanisme dan jalur komunikasi yang tersedia memang perlu digunakan,” ujar Dujarric.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) pada Senin mengatakan bahwa militer Korsel mendeteksi dua proyektil, yang diduga sebagai rudal balistik jarak pendek, yang diluncurkan dari lapangan terbang Sunan milik RRDK di Pyongyang.
Korean Central News Agency RRDK pada pekan lalu mengatakan bahwa resimen rudal kereta api negara itu melakukan uji coba penembakan dua rudal taktis pada Jumat (14/1). Pyongyang mengatakan pihaknya berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal hipersonik pada 5 Januari dan rudal dari jenis yang sama pada 11 Januari. [Xinhua]