Seorang ahli melakukan investigasi di lokasi insiden kebocoran gas kimia di pelabuhan di Aqaba, Yordania, pada 28 Juni 2022. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)
AMMAN, 28 Juni (Xinhua) — Raja Yordania Abdullah II pada Selasa (28/6) menggarisbawahi perlunya memberikan penjelasan yang transparan kepada masyarakat soal insiden kebocoran gas di Pelabuhan Aqaba, kata Pengadilan Kerajaan Hashemite dalam sebuah pernyataan.
Sang raja menyampaikan pernyataan tersebut saat dirinya memimpin sebuah rapat di Pusat Keamanan dan Manajemen Krisis Nasional Yordania, yang dalam kesempatan itu dia menyerukan untuk mengidentifikasi berbagai kekurangan ada dan meminta pertanggungjawaban hukum pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Dia juga menyerukan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan guna menghindari terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh pada Selasa menyampaikan bahwa situasi telah kembali normal di Aqaba, seperti dilaporkan kantor berita pemerintah Petra.
Dalam inspeksinya di lokasi kecelakaan tersebut, Khasawneh menuturkan bahwa kegiatan operasional pelabuhan telah berjalan normal dan tidak ada lagi risiko yang ditimbulkan dari konsentrasi gas klorin.
Insiden kebocoran gas di Pelabuhan Aqaba pada Senin (27/6) telah merenggut 13 nyawa termasuk lima warga negara asing.
Seorang ahli melakukan investigasi di lokasi insiden kebocoran gas kimia di pelabuhan di Aqaba, Yordania, pada 28 Juni 2022. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)
Seorang ahli melakukan investigasi di lokasi insiden kebocoran gas kimia di pelabuhan di Aqaba, Yordania, pada 28 Juni 2022. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)
Seorang pria yang terluka dirawat di sebuah rumah sakit di Aqaba, Yordania, pada 28 Juni 2022. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)
Seorang pria yang terluka dirawat di sebuah rumah sakit di Aqaba, Yordania, pada 28 Juni 2022. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)
Seorang pria yang terluka dirawat di sebuah rumah sakit di Aqaba, Yordania, pada 28 Juni 2022. (Xinhua/Mohammad Abu Ghosh)