Pemimpin tertinggi Taliban Afghanistan melarang penanaman poppyopium dan perdagangan opium di negara itu. “Penegakan keputusan ini adalah wajib. Pelanggar akan dituntut dan dihukum oleh pengadilan,” kata pemerintahan sementara yang dipimpin Taliban dalam sebuah pernyataan.
KABUL, Pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada pada Minggu (3/4) melarang penanaman poppy opium dan perdagangan opium di Afghanistan, menurut keputusan pemerintahan sementara pimpinan Taliban. Pemimpin tertinggi Taliban di Afghanistan itu melarang penanaman poppy opium dan perdagangan opium di dalam negeri. “Penegakan keputusan ini adalah wajib. Pelanggar akan dituntut dan dihukum oleh pengadilan,” kata pemerintahan sementara pimpinan Taliban dalam sebuah pernyataan.
“Sesuai dengan keputusan pemimpin tertinggi Emirat Islam Afghanistan, semua warga Afghanistan diinformasikan bahwa mulai sekarang, penanaman poppyopium telah dilarang keras di seluruh negara ini,” kata pemerintahan sementara dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan bahwa jika ada yang melanggar keputusan tersebut, tanaman yang dimaksud akan segera dimusnahkan dan pelanggar akan dihukum.
“Selain itu, penggunaan, pengangkutan, perdagangan, ekspor dan impor semua jenis narkotika, seperti alkohol, heroin, tablet K (obat dengan efek stimulan yang sering dijual di Afghanistan), hashishdan lain-lain, termasuk pabrik pembuatan obat di Afghanistan, kini dilarang keras,” kata pernyataan itu.
“Penegakan keputusan ini adalah wajib. Pelanggar akan dituntut dan dihukum oleh pengadilan,” menurut pernyataan itu.
Diketahui, sebagian besar poppyopium di dunia ditanam di negara Asia yang dilanda militansi itu. Pada 2020, sekitar 6.300 ton opium diproduksi di negara itu, menurut data resmi. [Xinhua]