Sejumlah warga Korea Selatan (di dalam bus) menangis saat mereka menyampaikan perpisahan kepada kerabat mereka di RRDK setelah acara reuni keluarga yang berlangsung selama tiga hari di resor Gunung Kumgang pada 26 Oktober 2015. (Xinhua)
Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Korea Selatan secara terbuka menawarkan untuk menggelar pembicaraan dengan Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) guna mendiskusikan isu keluarga yang terpisah.
SEOUL, 8 September (Xinhua) — Korea Selatan pada Kamis (8/9) mengusulkan pembicaraan dengan Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) untuk reuni keluarga yang terpisah akibat Perang Korea 1950-1953.
Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Korea Selatan secara terbuka menawarkan untuk menggelar pembicaraan dengan RRDK guna mendiskusikan isu keluarga yang terpisah.
Kwon mengatakan pemerintah Korea Selatan berharap para pejabat yang bertanggung jawab dari kedua belah pihak dapat bertemu secara langsung sesegera mungkin untuk melakukan diskusi terbuka mengenai sejumlah masalah kemanusiaan, termasuk isu keluarga yang terpisah.
Pemerintah Korea Selatan akan melakukan pendekatan dialog dengan pikiran terbuka dan memastikan untuk mempertimbangkan preferensi RRDK termasuk tanggal, tempat, agenda, dan format pembicaraan dengan cara yang positif, ungkap Kwon.
Kwon mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan sangat mendorong RRDK untuk menanggapi permintaan dialog tersebut sesegera mungkin.
Sang menteri mengungkapkan bahwa kedua Korea perlu menggunakan semua cara yang mungkin untuk menghasilkan langkah-langkah yang cepat dan fundamental mengingat menggelar acara reuni satu kali dengan sejumlah kecil orang tidaklah cukup di tengah keluarga yang menua dengan cepat dan terpisah akibat perang saudara yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Pembicaraan terakhir mengenai reuni keluarga yang terpisah digelar pada Agustus 2015. [Xinhua]