Foto yang diabadikan pada 27 Februari 2023 ini menunjukkan lokasi operasi penyergapan tempat persembunyian militan Daesh (ISIS) di Kabul, ibu kota Afghanistan. (Xinhua/Saifurahman Safi)
“Pernyataan beberapa pejabat AS tentang jumlah militan ISIS di Afghanistan tidak benar,” kata juru bicara resmi Afghanistan. “Kepentingan para pejabat AS dalam masalah ini dan kebohongan mereka membantu dan mendukung pemberontak ISIS, dan itu harus dihentikan.”
KABUL, 27 Maret (Xinhua) — Pemerintah sementara Afghanistan membantah klaim Washington terkait dugaan peningkatan eksistensi Daesh atau ISIS di Afghanistan, menyebutnya sebagai klaim yang dibuat-buat.
“Pernyataan beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) tentang jumlah militan ISIS di Afghanistan tidak benar. Para militan Daesh telah menurun kekuatannya dan ditekan,” cuit kepala juru bicara pemerintah sementara Afghanistan Zabihullah Mujahid di Twitter.
Menurut sejumlah laporan media, Kepala Komando Pusat AS Jenderal Michael Kurilla mengatakan bahwa “ISIS saat ini lebih kuat (eksistensinya) di Afghanistan” dan memperingatkan soal potensi serangan ISIS terhadap kepentingan AS dan negara-negara sekutu dalam kurun waktu enam bulan.
Menepis tuduhan tak berdasar yang dilontarkan Kurilla tentang kekuatan ISIS di Afghanistan, Mujahid mengatakan melalui akun Twitter-nya, “Kepentingan para pejabat AS dalam masalah ini dan kebohongan mereka membantu dan mendukung pemberontak ISIS, dan itu harus dihentikan.”
Pemerintah sementara Afghanistan, yang tidak menganggap Daesh atau kelompok ISIS sebagai ancaman serius, berjanji akan menindak keras setiap lawan bersenjata di negara yang dilanda perang itu.
Pasukan keamanan Afghanistan telah membunuh empat militan bersenjata yang terafiliasi dengan kelompok rival, ISIS, dalam dua operasi terpisah di pinggiran Kabul selama sepekan terakhir. [Xinhua]