Diskusi berfokus pada perkembangan di Kazakhstan dan aksi bersama di bawah mandat CSTO untuk memerangi terorisme internasional, memulihkan ketertiban, dan melindungi warga negara tersebut.
MOSKOW, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan beberapa pembicaraan via telepon pada Kamis (6/1) dan Jumat (7/1) dengan para pemimpin negara-negara anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization/CSTO) untuk membahas situasi di Kazakhstan, seperti disampaikan Kremlin pada Jumat.
“Presiden Rusia telah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Kirgistan Sadyr Zhaparov, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan,” demikian bunyi pernyataan Kremlin.
Putin juga beberapa kali melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, kata Kremlin.
“Diskusi berfokus pada perkembangan di Kazakhstan dan aksi bersama di bawah mandat CSTO untuk memerangi terorisme internasional, memulihkan ketertiban, dan melindungi warga negara tersebut,” imbuh Kremlin.
Sementara itu, sejak peluncuran operasi pemeliharaan perdamaian CSTO, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah secara rutin melaporkan kepada Putin tentang kemajuan transfer pasukan pemelihara perdamaian ke Kazakhstan dan penyelesaian tugas-tugas yang diberikan, lanjut pernyataan itu.
Aksi unjuk rasa yang disertai kekerasan di Kazakhstan telah menyebabkan banyak kematian dalam beberapa hari terakhir, menurut sejumlah laporan.
Presiden Tokayev menerima pengunduran diri pemerintah pada Rabu (5/1), dan meminta bantuan dari CSTO.
Sebuah pasukan pemelihara perdamaian gabungan CSTO telah tiba di Kazakhstan untuk membantu menjaga ketertiban, ungkap layanan pers kepresidenan Kazakhstan pada Jumat, seraya menambahkan bahwa kedatangan mereka hanya untuk waktu yang terbatas guna memastikan perlindungan terhadap fasilitas-fasilitas strategis.
Adapun pasukan pemelihara perdamaian tersebut terdiri dari pasukan Rusia, Belarus, Armenia, Tajikistan, dan Kirgistan, kata CSTO dalam sebuah pernyataan di situs webnya. [Xinhua]