LHASA – Daerah Otonom Tibet di China merayakan 70 tahun pembebasan damai, yang menjadi sebuah titik balik dalam sejarah daerah itu, dan kini memulai perjalanan baru modernisasi setelah berpuluh tahun melalui lompatan pembangunan yang tak terpola.
Dengan pembebasan damai pada 1951, rakyat Tibet melepaskan diri dari belenggu imperialisme penjajahan untuk selamanya, dan memulai jalan terang dalam persatuan, kemajuan, dan pembangunan.
Pada akhir Juli, Xi Jinping, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), sekaligus Presiden China dan ketua Komisi Militer Sentral, mengunjungi Tibet untuk menyampaikan ucapan selamat atas peringatan 70 tahun pembebasan damai, pertama kalinya dalam sejarah Partai dan negara.
“Telah terbukti bahwa tanpa CPC, tidak akan ada China Baru maupun Tibet baru,” kata Xi dalam kunjungan tersebut. “Berbagai pedoman dan kebijakan Komite Sentral CPC mengenai pekerjaan di Tibet sepenuhnya benar.”
PERUBAHAN BERSEJARAH
Thubten Gyaltsen (81) masih ingat dengan jelas hari-harinya yang menyedihkan selama masa Tibet lama dan telah menyaksikan transformasi besar di daerah tersebut.
“Orang tua saya dahulu adalah pelayan dan kami hampir tidak bisa mengisi perut,” katanya.
Pada masa Tibet lama, tiga pemangku kepentingan utama, yakni pejabat, bangsawan, dan para lama yang berpangkat tinggi, serta agen-agen mereka, mencakup sekitar 5 persen dari populasi, tetapi mereka memiliki hampir seluruh tanah dan sebagian besar ternak. Para pelayan dan budak tidak memiliki sarana produksi atau kebebasan mereka sendiri, dan tunduk pada eksploitasi serta penindasan.
Pada 1959, reformasi demokratis diluncurkan dan perbudakan feodal akhirnya dihapuskan di Tibet. Satu juta pelayan dan budak dibebaskan.
Kini, Thubten Gyaltsen dan keluarganya tinggal di sebuah rumah berlantai dua dengan 13 kamar dan sebuah garasi di Kota Xigaze. Lima dari enam anggota keluarganya menikmati gaji atau pensiun.
“Hidup kami tidak pernah sebahagia ini, dan kami mengalami dunia yang benar-benar berbeda dibandingkan dengan masa lalu,” kata Thubten Gyaltsen.
Selama 70 tahun terakhir, pemerintah pusat telah memperkenalkan banyak kebijakan yang menguntungkan bagi daerah tersebut, meliputi sektor pajak dan keuangan, infrastruktur, pengembangan industri, pendidikan, kesehatan, pelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan.
Sejak 1978, Komite Sentral CPC telah mengadakan tujuh pertemuan nasional mengenai Tibet guna membuat keputusan dan rencana besar untuk daerah tersebut.
“Kita harus menjadikan upaya meningkatkan mata pencaharian masyarakat dan menggalang dukungan publik sebagai titik awal dan tujuan utama untuk pembangunan ekonomi dan sosial,” kata Xi dalam Simposium Sentral tentang Pekerjaan Tibet ketujuh pada Agustus 2020.
Pada 2020, Produk Domestik Bruto (PDB) daerah tersebut melampaui 190 miliar yuan (1 yuan = Rp2.218). Pendapatan siap dibelanjakan (disposable income) per kapita penduduk pedesaan di daerah tersebut mencapai 14.598 yuan, mewakili pertumbuhan dua digit selama 18 tahun terakhir, sedangkan untuk penduduk perkotaan mencapai 41.156 yuan.
Hingga akhir 2019, semua penduduk miskin yang terdaftar di Tibet telah keluar dari jerat kemiskinan, menandai penghapusan kemiskinan absolut di daerah tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Hanya dalam beberapa dekade, CPC telah menyatukan dan memimpin orang-orang dari semua kelompok etnis di Tibet untuk membuat pencapaian bersejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tibet telah maju “dari kegelapan menuju cahaya, dari keterbelakangan menjadi kemajuan, dari kemiskinan menjadi kemakmuran, dari otokrasi menjadi demokrasi, dari ketertutupan menjadi keterbukaan,” ungkap sebuah editorial tentang Tibet yang diterbitkan di People’s Daily pada Kamis (19/8).
Sistem sosial di Tibet mencatat lompatan bersejarah, ekonomi dan masyarakat telah mencapai pembangunan menyeluruh, kehidupan masyarakat meningkat signifikan, dan daerah perkotaan serta pedesaan kini tak seperti dulu lagi, tambah artikel tersebut.
BERJALAN MENUJU MODERNISASI
Berbagai upaya harus dilakukan untuk membangun Tibet baru, modern, dan sosialis yang bersatu, makmur, maju secara budaya, harmonis, dan indah, ujar Xi.
Di era baru, di bawah kepemimpinan kuat Komite Sentral CPC dengan Xi sebagai inti serta dengan dukungan kuat dari seluruh China, Tibet telah memberantas kemiskinan absolut dan mencapai kemakmuran moderat dalam segala aspek. Masyarakat di daerah tersebut menikmati lingkungan sosial yang stabil, kemakmuran ekonomi dan budaya, lingkungan ekologi yang baik, dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Tibet juga telah meningkatkan level spesialisasinya dalam produksi dan menggenjot efisiensi produksi. Tingkat mekanisasi komprehensif untuk proses budi daya tanaman pertanian mencapai 65 persen. Daerah tersebut telah membangun jaringan transportasi komprehensif yang terdiri dari jalan raya, kereta api, rute udara, dan jaringan pipa.
Membentang 1.956 km dari Xining, ibu kota Provinsi Qinghai, hingga ibu kota daerah Tibet, Lhasa, Jalur Kereta Api Qinghai-Tibet yang menghubungkan Tibet dengan wilayah lain negara itu dibuka pada 2006. Jalur kereta api Lhasa-Nyingchi, jalur kereta listrik pertama di daerah itu, mulai beroperasi secara resmi pada Juni tahun ini, dengan kereta peluru Fuxing yang canggih beroperasi di jalur tersebut.
Dari tahun 1951 hingga 2020, pemerintah pusat menginvestasikan 224 miliar yuan di sektor pendidikan Tibet. Daerah itu kini memiliki sistem pendidikan modern yang mencakup prasekolah, sekolah dasar dan menengah, lembaga pendidikan tinggi, serta sekolah kejuruan dan teknik.
Selama tur inspeksinya di Tibet pada bulan lalu, Xi mengatakan bahwa masyarakat dari semua kelompok etnis bersama-sama berkontribusi pada pengembangan Tibet dan menulis sejarah Tibet.
Program dukungan berpasangan yang berkelanjutan di Tibet dengan seluruh China telah memfasilitasi industrialisasi baru Tibet, penerapan teknologi informasi (TI), urbanisasi, dan modernisasi pertanian selama beberapa dekade terakhir.
Zhang Honglin, yang bekerja dengan sebuah produsen telur terkemuka di Provinsi Hubei, China tengah, memainkan perannya dalam mempromosikan modernisasi pertanian di Tibet. Tahun lalu, dia mendirikan perusahaan produksi telur berskala besar di Kota Shannan di daerah tersebut.
Zhang mengatakan bahwa perusahaannya telah membawa teknologi canggih, peralatan, metode manajemen, dan pengalaman untuk membantu industri tersebut menjadi kompetitif dan mempertahankan pengembangan berkualitas tinggi. “Kami juga telah membuat banyak peningkatan berdasarkan lingkungan iklim dataran tinggi Tibet yang khusus itu.”
“Praktik telah sepenuhnya membuktikan bahwa Tibet dapat menikmati masa kini yang makmur dan masa depan yang cerah hanya dengan menjunjung secara teguh kepemimpinan CPC, sosialisme dengan karakteristik China, dan sistem otonomi etnis daerah,” kata Zhuang Yan, wakil ketua Partai di Daerah Otonom Tibet. [Xinhua]