HENAN – Latihan pemeliharaan perdamaian internasional, yang diberi nama “Shared Destiny-2021”, dibuka di China pada Senin (6/9).
Ini menjadi kali pertama militer China menggelar live drill (latihan menghadapi situasi berbahaya) multinasional terkait pemeliharaan perdamaian, dengan partisipasi pasukan dari berbagai negara, termasuk China, Mongolia, Pakistan, dan Thailand. Latihan ini diadakan di pusat pelatihan taktis senjata gabungan Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) China di Provinsi Henan, China tengah.
Skenario latihan ini adalah operasi gabungan pasukan pemelihara perdamaian multinasional. Latihan akan diadakan di area latihan berlingkungan medan perang yang mirip dengan kondisi nyata, sesuai dengan standar tempur internasional, profesional, dan realistis.
Latihan yang rencananya akan dilaksanakan adalah pengintaian di medan perang, patroli dan penjagaan keamanan, pengawalan bersenjata, perlindungan warga sipil, respons terhadap serangan teroris dan kekerasan, pembangunan pusat operasi sementara, pertolongan pertama di medan perang, serta pengendalian pandemi.
Dijadwalkan berlangsung hingga 15 September, latihan tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk merespons inisiatif “Aksi Pemeliharaan Perdamaian” Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendorong kerja sama praktis, dan melakukan upaya gabungan guna memperkuat kapabilitas pasukan siaga pemelihara perdamaian dalam melaksanakan tugas.
China merupakan kontributor pasukan terbesar di antara negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Selama tiga dekade terakhir, angkatan bersenjata China telah mengirimkan sekitar 50.000 personel pemelihara perdamaian ke 25 misi pemeliharaan perdamaian PBB. Saat ini, sebanyak 2.241 personel pemelihara perdamaian dari China sedang menunaikan tugas di markas besar PBB dan tujuh area misi. [Xinhua]